SUKABUMIUPDATE.com - Ada 4 nama tokoh yang saat ini siap maju ke Pilkada Jakarta menjadi calon gubernur. Satu dari empat nama tersebut adalah politisi kelahiran Sukabumi, Poempida Hidayatulloh.
Keempat nama ini diungkap KPU sebagai figur yang mendaftar pilkada Jakarta 2024 lewat jalur independen atau non parpol.
Melansir suara.com, Komisioner KPU RI Idham Holik menjelaskan keempat nama ini sudah ada yang mendaftar dengan pasangan atau bakal calon wakil gubernur dan juga mendaftar sendiri, alias belum ada nama untuk bacalon wakilnya.
"Bakal pasangan calon perseorangan Pilgub DKI Jakarta tahun 2024 yang telah berkonsultasi ke KPU Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini (ada empat nama)," kata Idham Holik, Minggu, 12 Mei 2024.
Untuk sementara, keempat nama itu disebut sudah memenuhi syarat untuk maju sebagai bacagub DKI Jakarta 2024. Mereka akan melakukan input data ke dukungan melalui Silon.
Lalu ada siapa mereka?
Kandidat pertama adalah purnawirawan polri Komjen Dharma Pongrekun yang mendaftarkan diri ke KPU bersama R. Kun Wardana Abyoto (bacalon wagub).
Dharma Pongrekun lahir 12 Januari 1966 di Palu, Sulawesi Tengah. Jabatan terakhirnya pensiunan polisi ini Perwira Tinggi di Lembaga Pati Lemdiklat Polri. Dharma adalah lulusan Akpol 1988, S2 UGM, hingga S3 MBC University Depok.
Semasa aktif di kepolisian, ia disebut berpengalaman di bidang reserse atau penyelidikan kasus kriminal. Dharma pernah menjabat Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. Lalu, kerap dipercaya menjadi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN.
Figur kedua ada nama Sudirman Said yang bakal maju Pilkada 2024 bersama Abdullah Mansuri. Sama seperti Dharma, keduanya juga disebut telah mengajukan akses data ke Silon KPU.
Sudirman Said lahir di Brebes, Jawa Tengah, pada 16 April 1963. Alumni STAN dan Universitas George Washington, Amerika Serikat ini dikenal sebagai salah satu aktivis anti korupsi.
Ia pernah membentuk komunitas anti korupsi, Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Said juga kerap menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk periode 2014-2019. Tugas itu tak selesai karena terkena reshuffle kabinet pada 27 Juli 2016.
Dua tahun kemudian Said dicalonkan Partai Gerindra untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah.
Figur ketigas ada Noer Fajrieansyah, yang belum punya wakil gubernur. Suami Meutya Havid, Ketua Komisi I DPR RI sejak tahun 2019, ini adalah lulusan S1 Hukum Universitas Indonesia (UI), melanjutkan studi S2 Ilmu Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo dan S3 kebijakan publik di Universitas Brawijaya.
Ia punya segudang karier profesionalnya, khususnya BUMN. Pernah di PT Antam sebagai Professional Staff CSR dan GA & ER. Lalu, ia juga sempat menjadi Staf Khusus di SKK Migas. Pria kelahiran 4 Februari 1983 itu juga pernah mengemban posisi lain sebagai Direktur Corporate Resources and Financial Officer di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Fajri pun sempat dipercaya menjadi Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia. Lalu, sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transformasi IT PT Permodalan Nasional Madani.
Selanjutnya, ia bahkan kerap menduduki posisi Komisaris Utama PT Pos Properti. Kemudian, sejak tahun 2021 hingga saat ini, Noer Fajrieansyah menjabat sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik.
Nama terakhir adalah politisi kelahiran Sukabumi, Poempida Hidayatulloh yang juga belum punya calon wakil. Selain politisi pria kelahiran 18 Maret 1972 itu adalah seorang pengusaha.
Baca Juga: 2 Pasangan Calon Independen di Pilkada Kabupaten Sukabumi Gagal Mendaftar
Poempida pernah jadi anggota DPR-RI untuk periode 2009-2014 sebagai pengganti antar waktu (PAW), menggantikan posisi Jeffrie Geovanie yang pindah ke Partai NasDem. Ia sendiri merupakan politisi Partai Golkar yang juga aktif berbisnis.
Dikutip dari wikipedia, pria bernama lengkap Poempida Urip Priyopurnomo Hidayatulloh, B.Eng, Ph.D juga dikenal sebagai pengusaha energi terbarukan dan investasi, dosen, akademisi. Ia pernah menjabat sebagai Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan/BPJamsostek periode 2016–2021 dari unsur tokoh masyarakat.
Sumber: suara.com (Xandra Junia Indriasti)