SUKABUMIUPDATE.com - Emak-emak viral yang doyan ngamuk atau marah saat minta sedekah, dilaporkan masih berada di seputaran Sukabumi. Sempat dibawa pihak kepolisian untuk dititipkan ke angkutan umum arah Bandung Barat lalu ke Bogor, perempuan tersebut dilaporkan warga, pada Sabtu (27/4/2024) masih berada di Kota Sukabumi.
Perempuan ini dilaporkan berada di depan Kampus UMMI, jalan Balaikota Sukabumi pada pukul 11.00 WIB, oleh mahasiswa lewat akun medsosnya. Seperti yang sudah-sudah, si ibu kembali dengan aksi marah-marah kepada warga di lokasi tersebut saat meminta uang (sedekah), dengan teriak-teriakannya.
“Tadi jam 11 an ada di depan kampus UMMI min,” ucap saksi kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan
Warga lainnya sekitar pukul 09.00 WIB melaporkan melihat dan sempat merekam aksi ibu-ibu tersebut di gang Ajid cikole Kota Sukabumi.
Sehari sebelumnya, wanita yang diketahui berinisial R (50 tahun) asal Palembang Provinsi Sumatera Selatan tersebut sempat mengamuk saat dihadang polisi di Gang Amris Rt 01/01
Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros Kota Sukabumi. Jumat (26/4/2024) sekitar pukul 10.20 WIB, emak-emak itu lalu dibawa ke Aula Kelurahan Jayaraksa.
Baca Juga: Emak-emak Viral Maksa Minta Sedekah Terciduk Kembali ke Sukabumi
Kapolsek Baros Kompol Iman Parayitno membenarkan kejadian tersebut. Saat itu petugas kepolisian bersama unsur Kelurahan Jayaraksa merespon cepat aduan warga yang mengaku resah karena dimintai sumbangan oleh yang bersangkutan sambil berteriak-teriak.
Polisi dan pihak kelurahan kemudian membawa perempuan tersebut ke terminal, untuk membantunya ke Bogor. Tapi apa daya, perempuan ini ternyata tetap berada dan berkeliaran di Sukabumi.
Fenomena emak-emak suka ngamuk saat minta sedekah ini, kemudian sampai ke Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Kepada wartawan di Kemensos pada Jumat 26 April 2024, Risma menyebut akan segera melakukan pendampingan terhadap emak-emak tersebut.
Risma meyakini bahwa sang ibu, mengalami masalah mental karena terhimpit kemiskinan. "Aku yakin Ibu ini ada masalah dari sisi itu nanti kita akan lihat. Kita bisa tangani saya ada media scanning nanti kita bisa turunkan staff dari sentra kami untuk komunikasi dengan daerah seperti apa. Apalagi dia berpindah-pindah," kata Risma.
Baca Juga: Bukit Pasir Randu, Tempat Menarik Nikmati Pesona Sunrise di Cisolok Sukabumi
Risma mengatakan bahwa faktor kemiskinan dapat membuat beragam masalah. Salah satunya membuat masyarakat menjadi sakit secara fisik maupun kejiwaan. "Kemiskinan itu bisa membuat orang sakit, bukan hanya sakit dari sisi kejiwaan sakit fisik beneran. Laporan yang masuk ke kita setiap hari, mereka sakitnya aneh-aneh dan mereka miskin," ucapnya.
Dengan demikian, pihaknya akan melakukan langkah pendampingan selain memberikan bansos kepada masyarakat. "Tadi pagi saya sempat rapatkan bagaimana saya mengeluarkan bansos tiap bulan ini kayaknya harus ada treatment lain di tengah antara itu kalau kita menemukan kasus-kasus itu,"tuturnya.