SUKABUMIUPDATE.COM - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie mengemukakan penangkapan Ketua DPD RI Irman Gusman oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap parlemen Indonesia.
"Tanpa kasus ini saja, masyarakat sudah selalu berpikir negatif terhadap parlemen. Dengan kasus ini maka benar-benar akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada parlemen," kata Marzuki kepada di Jakarta, Sabtu.
Dia mengaku malu dan sedih dengan ditangkap Irman Gusman terkait kuota impor gula. "Saya malu benar dengan kondisi ini," kata Marzuki.
Marzuki juga heran dengan sedikit kewenangan saja, anggota DPD termasuk ketuanya bisa bermain proyek. "Bagaimana jika DPD mendapatkan kewenangan yang lebih besar?," katanya.
"Ini tidak punya kewenangan atau sedikit kewenangan saja, mereka yang tertangkap tangan ini bisa menjadi calo proyek, gimana kalau kewenangannya ditambah seperti yang mereka selalu inginkan?," katanya.
Marzuki mengemukakan, ketika dirinya menjadi ketua DPR periode 2009-2014 sempat bersitegang dengan pimpinan DPD terutama terkait pembangunan kantor perwakilan DPD di daerah. Hal ini karena banyak ketidakwajaran dalam proyek tersebut.
"Buat saya aneh saja, ketika itu mereka menyerang DPR dengan rencana pembangunan gedung DPR, tapi mereka sendiri mau bangun gedung DPD di daerah dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Ketika itu saya lawan dan tidak jadi," katanya.
Keanehan pertama, menurut Marzuki, karena harga yang dianggarkan di luar batas normal dan sangat mahal. Kedua, untuk apa membangun kantor perwakilan megah di daerah, sementara mereka selalu berkantor di Jakarta dan hanya ketika reses saja ke daerah.
"Itu anggarannya miliaran rupiah. Mereka mau bangun gedung mewah. Untuk apa?," katanya.
Mereka setiap daerah hanya empat orang dan ke dapilnya hanya saat reses saja. Kalau dibangun empat lantai, satu anggota satu lantai.â€Ini kan di luar batas kewajaran," katanya Sabtu.
Namun, kata Marzuki, rencana itu bisa digagalkan DPR. Namun dirinya mengaku heran kalau saat ini anggaran pembangunan itu kemudian disetujui kembali dan DPD membangun kantor perwakilanya itu.
Marzuki pun yakin, jika benar Irman yang tertangkap, kasus OTT ini hanya menjadi pintu masuk untuk membongkar kasus-kasus lainnya.
"Saya kira isu bahwa ini pengalihan isu dan sebagainya susah diterima kalau kasusnya OTT. Saya pikir, ini akan menjadi pintu masuk buat KPK membongkar permainan di DPD selama ini," katanya.