SUKABUMIUPDATE.COM - Perum Bulog sub Divre II Pati, Jawa Tengah, hingga September 2016 berhasil melakukan penyerapan (membeli) beras petani melalui mitra kerjanya mencapai 90.000 ton atau melampaui target sebanyak 80.000 ton.
"Meskipun sudah mencapai 114 persen atau melampaui target penyerapan, kami tetap menerima pasokan besar dari mitra," kata Kepala Perum Bulog sub-Divre II Pati Ahmad Kholisun di Pati, Sabtu.
Ia mengatakan, penyerapan beras tahun ini akan berakhir hingga akhir 2016, sehingga pasokan dipastikan akan bertambah.
Penyerapan beras yang melampaui target tersebut, kata dia, merupakan penyerapan dari jalur beras pelayanan publik atau public service obligation (PSO), sedangkan jalur komersial yang ditarget sebesar 17.000 ton memang belum tercapai.
Menurut dia, penyerapan beras petani yang berhasil melampaui target karena didukung hasil panen tanaman padi petani yang cukup bagus.
Selain produktivitasnya yang naik, kata dia, tahun ini juga ada penambahan luas lahan tanaman padi, sehingga mendukung pencapaian penyerapan beras petani melalui mitra.
Karena Bulog Pati mengalami surplus beras, lanjutnya, sebagian stoknya dikirim ke luar daerah, yakni ke Riau sebanyak 3.000 ton.
Gudang Bulog yang ada di Kabupaten Kudus, kata dia, saat ini juga mulai melakukan penyerapan setelah sebelumnya sempat terhenti sejak Juli 2016 karen Kudus menolak pendistribusian beras untuk keluarga pra-sejahtera (Rastra).
Pemda setempat, katanya, menginginkan adanya verifikasi data penerima rastra agar tepat sasaran.
Saat ini, lanjut dia, distribusi rastra untuk masyarakat Kudus sudah berjalan lagi, sehingga di gudang Bulog ada ruang yang bisa digunakan untuk menerima pasokan dari mitra.
"Stok beras yang ada di gudang Bulog cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah eks-Keresidenan Pati," ujarnya.
Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini, tersimpan di beberapa gudang milik Bulog yang tersebar di lima kabupaten.
Di antaranya, di gudang bulog yang ada di Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Rembang dan Blora.
Penyerapan beras tahun ini menggunakan harga pokok pembelian (HPP) beras sesuai Inpres nomor 5/2015, yakni dengan harga Rp7.300/kg.
Sementara HPP gabah kering giling (GKG) sebesar Rp4.650/kg dan gabah kering panen (GKP) sebesar Rp3.700/kg.