SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub RI memprediksi puncak arus mudik Lebaran atau Idulfitri 1445 H terjadi pada 8 April 2024. Sedangkan arus balik diperkirakan terjadi 14 April 2024.
"Secara nasional, orang paling banyak mudik pada H-2 Lebaran," kata Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kemenhub, Robby Kurniawan dalam konferensi pers virtual pada Minggu (17/3/2024).
Ia memperkirakan pada 8 April 2024 akan ada 26,67 juta orang yang melakukan perjalanan mudik atau 13,7 persen dari total penduduk Indonesia. Sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada H+3 Lebaran, dengan perkiraan pergerakan sebanyak 40,99 juta orang.
Dikutip dari tempo.co, perhitungan ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi terhadap 48.107 responden di 38 provinsi dengan margin of error 0,46 persen. Pada Lebaran tahun ini, diperkirakan jumlah pemudik secara nasional mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 45,8 persen atau 123 juta orang.
Baca Juga: KAI Sediakan 2,9 Juta Tiket Kereta untuk Mudik Lebaran 2024
Dari hasil survei tersebut, 52 persen responden menyatakan alasannya melakukan perjalanan mudik untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman. Sedangkan sebanyak 35,2 persen berniat mengunjungi keluarga, dan 10,6 persen lainnya berkunjung ke tempat wisata.
Daerah asal perjalanan terbanyak yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen atau 31,3 juta orang. Kemudian disusul dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebesar 14,7 persen atau 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen atau 26,11 juta orang.
Sementara itu, Jawa Tengah menjadi daerah tujuan terbanyak untuk mudik Lebaran 2024, yaitu sebesar 31,8 persen atau 61,6 juta orang. Daerah yang juga banyak menjadi tujuan mudik lebaran tahun ini adalah Jawa Timur 37,6 juta orang dan Jawa Barat 32,1 juta orang.
Kemenhub menyatakan kereta api menjadi moda transportasi yang paling diminati masyarakat untuk mudik ke kampung halaman, yaitu sebanyak 20,3 persen atau 39,32 juta pengguna. Kemudian ada bus dengan 37,51 juta penguna, mobil pribadi 35,42 juta pengguna, dan sepeda motor 31,12 juta pengguna.
SUMBER: TEMPO.CO