SUKABUMIUPDATE.COM - Dinas Peternakan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan tiga sapi yang terkena cacing hati saat penyembelihan hewan kurban, namun dagingnya tetap dapat dikonsumsi masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan Gunung Kidul Khrisna Berlian di Gunung Kidul, Senin, mengatakan dari data sementara hewan kurban yang diperiksa ditemukan tiga sapi yang mengalami penyakit cacing hati.
Pemeriksaan hewan kurban yang sudah dilakukan yakni sapi 318 ekor, kambing 653 ekor, dan domba 88 ekor, Senin.
"Saat pemantauan, petugas menemukan penyakit cacing hati di tiga ekor hewan kurban di wilayah Piyaman, Wonosari, tetapi kami masih melakukan pemeriksaan. Itu data sementara," kata Khrisna.
Ia mengatakan secara medis karena penyakitnya cenderung berat, maka bagian tersebut harus dimusnahkan. Namun demikian, pihaknya memastikan daging hewan kurban tetap aman untuk dikonsumsi.
"Sebenarnya tidak masalah karena tidak menular. Hanya saja, hati sapi tidak layak untuk dikonsumsi," katanya.
Khrisna mengatakan penyebab cacing hati berkembang biak dari faktor makanan hijauan pakan ternak yang terkontaminasi telur cacing hati dan termakan hewan kurban. Ia pun memastikan sebagian besar hewan ternak yang terkontaminasi berasal dari luar Gunung Kidul.
"Untuk perantara penyebaran telur butuh kolam dan keong, dengan demikian kecil kemungkinan hewan ternak terjangkit berasal dari Gunung Kidul," katanya.
Ia mengungkapkan dengan 144 petugas dinas peternakan ditambah 25 mahasiswa kedokteran UGM, pihaknya akan terus memantau hewan kurban sampai tiga hari setelah hari raya.
"Kami akan terus pantau sampai tiga hari setelah hari raya," katanya.
Sementara salah seorang takmir Masjid AL fatah, Wareng, Wonosari, Kismaya mengatakan di masjidnya menyembelih sapi satu ekor dan enam ekor kambing tidak ditemukan penyakit. "Semuanya sehat, dan sudah dibagikan ke masyarakat," katanya.