SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak yang segera selesai, nantinya hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.
"Nanti ada kategori kendaraan kelas mana yang boleh pakai solar, pakai pertalite. Umumnya yang dikasih, untuk kendaraan yang mengangkut bahan pangan, bahan pokok, angkutan umum," kata Arifin di Komplek Kementerian ESDM, seperti dikutip tempo.co, Jumat, 8 Maret 2024.
Arifin mengatakan, pembatasan itu dilakukan agar alokasi subsidi BBM menjadi tepat sasaran. Sebab jika tidak, pemerintah atau negara bakal merugi. Karena itu, ia menargetkan revisi Perpres 191 Tahun 2014 rampung dalam waktu dekat.
"Targetnya tahun ini harus jalan. Dalam beberapa bulan ini,lah. Kan sudah setahun draft-nya (revisinya)" ujar Arifin.
Kendati belum ada pemberlakukan pembatasan, sebenarnya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) telah mengurangi kuota penyaluran Pertalite tahun ini. Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, kuota penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite pada 2024 sebanyak 31,7 juta kilo liter. Angka tersebut lebih rendah ketimbang 2023 yang mencapai 32,56 juta kiloliter.
Baca Juga: Arahan Khusus MUI Jelang Ramadhan: Boikot Semua Produk Israel dan yang Terafiliasi
"Jadi, ini memang sedikit lebih kecil karena kami melihat realisasinya di tahun 2023 sekitar 30 juta kiloliter," kata Erika saat Penutupan dan Konferensi Pers Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024, dikutip dari Antara.
Akan tetapi, kuota penyaluran solar ditambah 2 juta kiloliter. Hal ini disampaikan Erika dalam paparan kinerja di Kabupaten Bogor pada Sabtu, 30 Desember 2023. Erika mengatakan, kuota penyaluran solar ditambah menjadi 19 juta kiloliter sebagai upaya antisipasi berlangsungya kegiatan Pemilu 2024.
Adapun berdasarkan catatan BPH Migas per 28 Desember 2023, realisasi penyaluran solar mencapai 17,64 juta kiloliter. Angka tersebut mencakup 102,69 persen dari total kuota 17 juta kiloliter. Sementara itu, penyaluran Pertalite tercatat sebanyak 29,77 juta kiloliter atau 91,43 persen dari kuota 21,56 juta kiloliter.
Sumber : tempo.co