Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet

Sabtu 24 Februari 2024, 10:41 WIB
Presiden Jokowi akan merapatkan program makan siang gratis. | Foto: YouTube Sekretariat Presiden

Presiden Jokowi akan merapatkan program makan siang gratis. | Foto: YouTube Sekretariat Presiden

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program makan siang dan susu gratis untuk siswa akan dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025. “Sudah pasti masuk (dalam KEM-PPKF),” ujar Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 23 Februari 2024.

Mengutip tempo.co, KEM-PPKF atau Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal adalah dokumen dan langkah pertama dalam proses penyusunan APBN. Pemerintah, melalui kementerian dan lembaga terkait, sedang dalam proses penyusunan KEM-PPKF untuk APBN 2025. Dokumen ini dijadwalkan untuk dibahas dalam pertemuan pekan depan.

Dikabarkan, Presiden Jokowi (Jokowi) akan merapatkan terkait hal ini, Senin, 26 Februari 2024. "Nanti Senin akan ada sidang kabinet. Jadi, tunggu saja Senin," kata Airlangga.

Makan siang dan susu gratis merupakan program unggulan yang diinisiasi Prabowo-Gibran. Program ini ditujukan kepada sekitar 82,9 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia. Berdasarkan perhitungan dan perencanaan yang dilakukan Tim Pakar Prabowo-Gibran, diperkirakan program ini memerlukan dana Rp 450 triliun untuk dijalankan secara penuh.

Baca Juga: Prabowo-Gibran akan Bentuk Kemenko Baru untuk Program Makan Siang dan Susu Gratis

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, memperkirakan untuk tahun pertama, biaya program tersebut akan berada dalam kisaran Rp 100 hingga Rp 120 triliun. Dari total biaya yang dibutuhkan, pemerintah hanya perlu menyediakan sekitar 50 hingga 60 persen melalui APBN.

"Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp 50 hingga 60 triliun," kata Budiman pada Kamis, 22 Februari 2024.

Budiman menyatakan pemerintahan Prabowo-Gibran dapat dengan mudah mengalokasikan dana yang dibutuhkan tersebut melalui efisiensi dalam pengeluaran anggaran dan peningkatan pendapatan negara.

Prabowo-Gibran dikabarkan akan menyusun kementerian untuk menangani pembagian makan siang dan susu gratis. Budiman mengatakan Prabowo-Gibran berencana mengatur program makan siang gratis ini melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional.

Sebagai hasilnya, beberapa kementerian akan bekerja sama dalam merencanakan dan menjalankan program tersebut, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian UMKM Koperasi, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, Prabowo-Gibran juga akan menggandeng pemerintah daerah dan pemerintah desa. Fokus koordinasi dengan pemerintah daerah dan desa akan lebih dititikberatkan pada persiapan penyediaan bahan pangan yang diperlukan untuk pelaksanaan program makan siang gratis ini.

Selain itu, desa akan menjadi sumber utama produksi komoditas dan bahan pangan yang diperlukan untuk program ini. Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), UMKM, dan koperasi akan turut serta dalam merancang rantai pasok khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan.

Baca Juga: Budiman Sebut Sukabumi Jadi Pilot Project Program Makan Siang Gratis

Program unggulan yang diusung pasangan capres dan cawapres ini sempat menimbulkan perbincangan. Pasalnya, beredar rumor yang menyebutkan bahwa program makan gratis akan dilaksanakan dengan mengurangi subsidi BBM serta mengalihkan dan menyesuaikan kembali anggaran dari sektor pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Bhima Yudistira, ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana paslon Prabowo-Gibran untuk mengurangi subsidi BBM guna mendukung program makan siang gratis. Bhima menekankan bahwa mengurangi subsidi BBM untuk membiayai program makan siang gratis tidaklah tepat.

Dia menegaskan bahwa pemotongan subsidi BBM dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih bergantung pada subsidi energi. Kenaikan tingkat kemiskinan juga menjadi ancaman yang signifikan. Oleh karena itu, dia menyoroti pentingnya menerapkan kebijakan ini dengan sangat berhati-hati.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)