SUKABUMIUPDATE.com - Sejunlah tokoh masyarakat rupanya ikut gerah dengan isu kecurangan dalam Pemilu 2024 yang baru saja berlangsung. Mereka meyakini kalau kecurangan memang terjadi.
"Kecurangan pemilu, atau boleh dikatakan kejahatan pemilu, telah terjadi sejak sebelum, saat, hingga saat penghitungan suara. Etika dan moral yang selama ini selalu kita agung-agungkan, telah menguap hilang, terutama di kalangan elit yang menguasi sumber daya politik dan ekonomi," kata Rhoma Irama saat menggelar jumpa pers di Studio Soneta Record, Cilodong, Depok, Jawa Barat, seperti dikutip sukabumiupdate.com dari Youtube KBA Talk, Kamis (22/2/2024).
Dalam paparannya, bahkan Rhoma Irama menyebut gelaran Pemilu 2024 bukan lagi pesta demokrasi untuk seluruh rakyat Indonesia. Melainkan hanya untuk memuluskan tujuan salah satu pihak agar bisa berkuasa.
"Pemilihan umum yang sejatinya merupakan pesta rakyat, telah menjadi pesta kelompok tertentu saja. Kebebasan berpendapat dan memilih, telah dibungkam dengan tekanan, beras dan uang," ujar lengeda dangdut ini.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Pekerjaan yang Cocok buat Ibu Rumah Tangga dari Vina Vaulina
"Proses yang penuh cacat ini, hanya akan menghasilkan pemerintahan yang tidak punya legitimasi kokoh di mata rakyat. Pemimpin yang ditakuti, tetapi tidak dicintai rakyatnya," kata Rhoma Irama melanjutkan.
Rhoma Irama pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal hasil penghitungan suara resmi Pemilu 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia turut mendorong masyarakat agar tidak takut melaporkan berbagai temuan kecurangan.
"Kita harus mengawal dan memastikan Pemilu berlangsung jujur dan adil, dengan ikut mengawasi perhitungan suara di KPU, serta menyampaikan berbagai bukti kecurangan kepada pihak yang bertanggung jawab," ucap Rhoma Irama.
Tak lupa, Rhoma Irama juga mengingatkan lembaga-lembaga yang berwenang untuk menindak tegas berbagai laporan kecurangan selama gelaran Pemilu 2024.
"Bawaslu, MK atau DPR harus mengambil keputusan yang adil atas berbagai manipulasi yang terjadi pada Pemilu 2024," imbuh Rhoma Irama.
Sambil menunggu hasil resmi penghitungan suara Pemilu 2024, Rhoma Irama turut menghimbau pendukung ketiga capres cawapres untuk tetap menjaga agar suasana tetap kondusif.
Baca Juga: Momen Epic, Seungkwan Seventeen dan Megawati Bertemu untuk Pertama Kalinya
"Mengimbau seluruh pendukung paslon agar tidak terprovokasi untuk diadu domba, yang akan membuat situasi semakin parah," tutur Rhoma Irama.
Isu kecurangan memang sudah mengiringi pelaksanaan Pemilu 2024 sejak KPU meloloskan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Diduga, ada intervensi dari pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo untuk mengesahkan peraturan baru soal batas bawah usia capres cawapres.
Cerita tentang isu kecurangan berlanjut sampai ke masa kampanye jelang Pemilu 2024. Muncul berbagai narasi tentang upaya menghambat kegiatan kampanye dari dua paslon capres cawapres.
Sampai setelah hari pencoblosan pun, isu kecurangan Pemilu 2024 belum berhenti. Di berbagai daerah, muncul rumor adanya penggelembungan suara untuk salah satu paslon capres cawapres.
Belum ada pernyataan resmi dari KPU atau Bawaslu terkait kebenaran di balik isu kecurangan Pemilu 2024, yang hingga hari ini masih ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat.