SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan merespons pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyinggung jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa bekerja. Pernyataan Ahok itu tengah ramai dibicarakan di media sosial.
“Kalau ada orang yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, ya tentunya dia bermasalah,” ujar Luhut dikutip dari tempo.co
Luhut lantas menyebutkan salah satu keberhasilan era pemerintahan Jokowi yakni saat menggelar F1 Powerboat (F1H2O) dan Aquabike Jetski World Champinship 2023 di Danau Toba, Sumatra Utara. Terlebih, pada 1 Maret-3 Maret 2024 nanti Indonesia kembali menjadi tuan rumah F1 Powerboat yang dihelat di lokasi yang sama.
"Saya kira orang Batak tak pernah membayangkan, maaf kalau saya straight forward (blak-blakan). Ini buat orang Batak jadi penting, karena ini satu perhelatan yang berlanjut dan ditonton begitu banyak orang,” kata Luhut.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ahok Pertanyakan Kemampuan Kerja Gibran dan Jokowi
Tak hanya itu, Luhut juga membeberkan jika penyelenggaraan F1 Powerboat memberikan dampak ekonomi yang besar bagi negara, terutama dalam sektor pariwisata. “Dampak ekonomi dari Powerboat dan Aquabike tahun lalu mencapai Rp 1,68 triliun dan berhasil mendatangkan 100 ribu wisatawan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ahok, yang pernah menjabat sebagai wakil Jokowi saat menjabat gubernur DKI Jakarta, menyinggung Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.
"Sekarang, saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?" ucap Ahok dalam sebuah video pendek yang belakangan berkembang viral.
Ahok juga menyebutkan pandangannya terkait kinerja Jokowi. “Ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu. Makanya, saya enggak enak ngomong depan umum," kata Ahok.
Ia juga mengkritik keras pembagian bantuan sosial (bansos) pangan Jokowi, Ahok menyebut jika bansos hanya ada di zaman kerajaan. “Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang ingin dibelaskasihani."
SUMBER: TEMPO.CO