SUKABUMIUPDATE.com - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md, mengaku mendapat laporan adanya operasi untuk menekan sejumlah rektor kampus guna meredam petisi akademisi yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu mengatakan sejumlah rektor diminta untuk membuat testimoni dan memberi pujian soal pemerintahan Jokowi yang berjalan dengan baik.
“Rektor-rektor ini diminta menyatakan sikap untuk mengatakan bahwa Presiden Jokowi baik,” kata Mahfud, dalam keterangan tertulis, Senin malam, 5 Februari 2024. Mahfud mengungkapkan soal adanya operasi itu ketika berdialog di Yogyakarta dalam acara bertajuk “Tabrak Prof seperti dikutip tempo”.
Menurut Mahfud, ada beberapa rektor di perguruan tinggi yang membuat pernyataan pesanan tersebut. Meski begitu, kata Mahfud, tidak semua rektor mau melakukan hal itu. Dia juga mengungkapkan intervensi ke kampus-kampus bisa terjadi. Tetapi, tidak semua rektor di perguruan tinggi takut dengan tekanan tersebut.
Baca Juga: Camping Tepi Sungai di Sukabumi, Bisa Main ke Curug dan Kawah Ratu
“Dia (rektor) mengatakan diminta menyatakan pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik, dan lain sebagainya,” ujar Mahfud.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah dalam keterangan tertulisnya seperti dilihat di laman media berita humas.polri.go.id, bahwa Polda Jawa Tengah menyebut guna menciptakan Pemilu 2024 yang sejuk, aman, damai dan bermartabat, Satgas Cooling System Polda Jateng merangkul tokoh masyarakat termasuk sivitas akademika bersama sama memberikan pesan Kamtibmas untuk membuat situasi yang kondusif.
Sebagaimana dalam Press Conference yang dilakukan oleh Kapolrestabes Semarang dan Kabid Humas Polda Jateng bertempat di Polda Jateng. Selasa (06/02/2024).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menyampaikan bahwa sebagai penanggung jawab Kamtibmas di Kota Semarang berkewajiban mewujudkan situasi yang Kondusif dengan beberapa langkah antara lain melaksanakan Program Cooling System dengan cara merangkul sivitas akademika untuk bersama sama menjaga situasi kondusif.
"Point pertama adalah kami selaku penanggung jawab harkamtimas di Kota Semarang punya kewajiban mewujudkan situasi yang kondusif khususnya dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2023- 2024, beberapa langkah untuk membentuk situasi yang kondusif antara lain melakukan program Cooling System, kegiatannya antara lain mengajak tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama termasuk dari Civitas akademika untuk memberikan dukungan terhadap terlaksananya pemilu damai," Kata Kombes Irwan seperti dikutip sukabumiupdate.com, Rabu (8/2/2024).
Baca Juga: Unlip Sukabumi Kritik Pejabat Langgar Etika Demokrasi Jelang Pemilu 2024
Point Kedua, tambah dia, bahwa ajakan-ajakan ini adalah ajakan untuk menciptakan situasi damai, termasuk ajakan kepada Mahasiswa, Civitas akademika yang dilakukan adalah ajakan untuk mensupport terciptanya pemilu damai, tidak ada maksud lain dari pada itu.” Kata Kombes Irwan
Terkait dengan video (video testimoni) yang beredar, jelasnya, saya sampaikan bahwa video hanya merupakan media dan sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan kepada para tokoh yang kami wawancara bahwa hasil testimoni ini akan kami publish karena memang tujuan kami agar pesan dari para tokoh dapat sampai kepada khalayak ramai, dan dalam memberikan testimoni sama sekali tidak ada paksaan bagi yang bersedia memberikan testimoni ataupun memberikan pesan kamtibmas di kota semarang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu, mengajak seluruh komponen masyarakat baik itu tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, ataupun orang yang kompeten untuk bisa bersama sama berperan menjaga situasi dapat terjaga Kondusif.
"Kami menghimbau seluruh tokoh tokoh baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat ataupun orang yang kompeten untuk bisa membantu agar situasi kamtibmas dapat berjalan aman dan tertib supaya pelaksanaan pemilu bisa berjalan lancar," ujar Kabid Humas.
Kabid Humas menegaskan bahwa komitmen Polri tetap menjaga Netralitas dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2024
“Kami tegaskan Polri tetap Netral dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu, tidak ada arahan untuk mendukung salah satu paslon, kehadiran Polri adalah representasi negara hadir untuk memberikan rasa aman di tengah masyarakat,” Pungkas Kabid Humas.