Dikritik Mahfud Md, Berikut 5 Lokasi Food Estate dan Masalahnya

Senin 22 Januari 2024, 11:40 WIB
Salah satu lokasi food estate. | Foto: Istimewa

Salah satu lokasi food estate. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam debat cawapres ke-4 pada Minggu, 21 Januari 2024, calon wakil presiden Mahfud Md menyinggung soal food estate saat menyampaikan visi misinya. Food estate yang merupakan proyek pemerintah berskala besar untuk mengolah jutaan hektare lahan di Indonesia menjadi lahan pertanian dinilai gagal oleh Mahfud Md karena merusak lingkungan.

Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id lewat tempo.co, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Muryani Dra Ec MSi, menjelaskan program Food Estate dapat mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Food Estate adalah konsep pertanian skala besar seluas 25 hektare yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan, organisasi dan manajemen modern. Adanya program food estate sebagai upaya mencapai ketahanan pangan memerlukan perhatian pemerintah mengingat dampak yang ditimbulkannya.

Kendati demikian, Profesor Mulyani juga mengungkapkan bahwa program food estate tidak hanya berpotensi mencapai ketahanan pangan, tetapi juga merusak lahan di masa depan. Sebab, program ini memerlukan pembukaan hutan konservasi dan lahan gambut dalam skala besar.

Pembukaan lahan itu  kata Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, membutuhkan buruh tani untuk menggarap lahan tersebut, "Persoalan pertanian seperti isu food estate ini petani tetap saja tidak jadi pemilik lahan, mereka tetap menggarap yang bukan lahannya. Belum lagi food estate ini rata-rata di luar Pulau Jawa yang seringkali harus mendatangkan petani dari Jawa,” kata Eliza.

Melansir jurnal Holistic: Journal of Tropical and Agriculture Science berjudul “Analisis Implementasi Program Food Estate Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Indonesia” karya Alsafana Rasman dan kawan-kawan, pembangunan food estate telah dimulai pada tahun 2010, kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dan 2022, dengan prioritas diberikan kepada Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Konsep pengembangan sektor pangan juga merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan mendiversifikasi perekonomian, terutama dengan meningkatkan kontribusi pembangunan manufaktur dan pertanian.

5 lokasi food estate di Indonesia:

1. Merauke, Papua

Proyek pembangunan pertanian Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) yang dilaksanakan pada tahun 2010 oleh pemerintah ini punya tujuan Papua dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Dengan luas lahan sebesar 1.200.000 hektare dan komoditas padi, jagung, kedelai dan tebu, program ini dinyatakan gagal karena beberapa faktor. 

Program ini disebut-sebut minum dukungan dari warga setempat. Alasannya, perencanaan yang tidak memperhatikan kepentingan dan hak-hak masyarakat asli Papua yang tinggal di wilayah tersebut. Selain itu, sebagian besar lahan di wilayah ini juga merupakan lahan gambut yang tidak cocok untuk pertanian padi maupun sayur-sayuran. Adanya kendala dalam mengelola sumber daya manusia serta munculnya konflik tenaga kerja juga menjadi faktor gagalnya program ini.

2. Bulungan, Kalimantan Utara

Pada tahun 2011, pemerintah Indonesia mendirikan food estate bernama Delta Kayan Food Estate (DeKaFe) di Bulungan, Kalimantan Utara. DeKaFe bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia melalui pengembangan perkebunan pertanian yang terintegrasi dengan industri pengolahan pangan.

Luas lahan dari proyek ini yaitu sebesar 50.000 hektare dengan beras, kedelai, dan jagung sebagai komoditas utama, serta kopi, kelapa sawit, cabai, cokelat, kelapa dan karet sebagai sub komoditas. Proyek ini dinyatakan gagal karena berbagai alasan, yaitu ketidaksesuaian lahan untuk pertanian, tidak cocok untuk daerah irigasi dan rawan banjir.

Sebagian besar lahan yang digunakan terletak di daerah pertanian yang telah terdegradasi dan tidak mempunyai kualitas baik untuk pertanian. Selain itu, kepemimpinan yang lemah dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk menutupi kebutuhan proyek ini juga menjadi faktor gagalnya proyek.

3. Kalimantan Tengah

Program food estate Kalimantan Tengah yang dilaksanakan tahun 2020 di bekas proyek lahan gambut seluas 30.000 hektare dengan komoditas padi dinyatakan gagal.

Hal tersebut dikarenakan berbagai hal, di antaranya perubahan pola tanam yang dipaksakan menyebabkan gagal panen dan hasil produksi yang buruk untuk periode selanjutnya, gagalnya penerapan kegiatan skema ekstensifikasi di kawasan pertanian, belum siapnya lahan yang dibuka oleh pemerintah untuk ditanam, serta minimnya pelibatan masyarakat sekitar terkait pembangunan tersebut.

4. Gunung Mas

Program food estate berupa hutan produksi seluas 31.000 hektare yang dimulai pada tahun 2021 di kawasan Gunung Mas dengan komoditas gandum dan singkong dinyatakan gagal akrena beebrapa faktor, yaitu belum adanya skema pembebasan lahan milik masyarakat, kurang optimalnya perencanaan program perkebunan singkong, kurangnya informasi dan kajian yang menyeluruh soal lingkungan setempat, dan tidak adanya koordinasi yang dilakukan antara Kementerian Pertahanan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Debat Cawapres: Mahfud MD Sebut Food Estate Gagal dan Merusak Lingkungan

5. Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara

Program food estate yang dimulai tahun 2021 di kawasan-kawasan tersebut dalam bentuk Lahan Agrikultural Kentang dengan bawang merah dan bawang putih sebagai komoditas juga dinyatakan gagal karena kondisi aksesbilitas menuju kawasan food estate yang terbilang curam sehingga berbahaya saat musim hujan. 

Selain itu, para petani di kawasan tersebut juga tidak dilibatkan dalam proses pengembangannya, dan adanya praktik mekanisme pertanian yang dilandasi investasi hingga berdampak pada laju deforestasi.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)