SUKABUMIUPDATE.com - Di hadapan para relawannya di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024, Prabowo Subianto mempertanyakan kecerdasan Anies. Ia kembali menyinggung pernyataan Anies Baswedan, soal kepemilikan lahan 340 ribu hektare pada debat capres pada Minggu 7 Januari 2024 lalu.
"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?" kata Prabowo seperti yang dilihat sukabumiupdate.com melalui media sosial YouTube.
Calon presiden (capres) nomor urut 2 itu mengatakan, pertanyaan itu sebagai usaha untuk menipu. Dia mengatakan lahan itu terdiri dari Hak Guna Usaha (HGU) Hak Guna Bangunan atau HGB, dan Hak Pakai.
Menurut Prabowo, tanah yang dia kelola merupakan tanah milik negara. Dia mengatakan daripada dikuasai orang asing, lebih baik dia yang mengelola tanah-tanah itu. Namun, dia mengatakan siap menyerahkan tanah-tanah itu ketika negara memerlukan.
Baca Juga: Tak Indahkan Klakson Masinis, Perempuan Sukabumi Tewas Tertabrak KA Pangrango
Tak hanya itu, Prabowo memandang kepemilikan tanahnya tak perlu dibawa dalam debat capres. Dia mengatakan ucapan itu didasari niat tidak baik dan "asal jeplak" atau asal bicara.
"Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam Debat Capres, Anies Baswedan menyinggung soal kepemilikan lahan Prabowo Subianto, Anies pun membandingkan dengan banyaknya prajurit TNI dan Polri yang tak memiliki rumah dinas.
"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Menurut Pak Jokowi, ada menteri punya lebih dari 320 hektare tanah di republik ini," kata Anies. Anies kemudian meralat angka yang dia sebutkan menjadi 340 ribu hektare.
Prabowo kemudian menyatakan data yang dimiliki Anies itu salah. "Itu pun salah. Itu pun salah. Mas Anies jangan...," ucap Prabowo.
Baca Juga: Perindo Kota Sukabumi Optimis Pecah Telor, Target 3 Kursi di Pileg 2024
Berapa luas lahan milik perusahaan Prabowo?
Melansir dari tempo.co, berdasarkan laporan Koran Tempo pada 19 Februari 2019, Prabowo saat itu tercatat memiliki sejumlah lahan dengan total mencapai sekitar 361.983Ha, yang terdiri dari:
1. Sekitar 97.300 Ha dari lahan itu terletak di wilayah Aceh melalui PT Tusam Hutani Lestari.
2. Sekitar 187.920 Ha di Kalimantan Timur melalui PT Tanjung Redeb Hutani.
3. Sekitar 2.000 Ha lahan tambang di Berau melalui PT Tambang Berau Coal.
4. Sekitar 14.950 Ha lahan tambang di Kalimantan Timur melalui PT Kaltim Nusantara Coal.
5. Sekitar 4.793 Ha lahan tambang di Kalimantan Timur melalui PT Nusantara Energy,
6. Sekitar 14.980 Ha lahan tambang di Kutai Timur melalui PT Erabara Persada Nusantara.
7. Sekitar 14.990 Ha di Kutai Timur melalui PT Nusantara Santan Coal,
8. Sekitar 14.010 Ha lahan kehutanan di Kalimantan Timur melalui PT Belantara Pusaka,
9. Sekitar 11.040 hektare lahan tambang di Kutai Timur melalui PT Nusantara Kaltim Coal.
Baca Juga: Makam Wali Songo hingga Kelenteng, 10 Wisata Religi di Surabaya Harus Dikunjungi
Sebagai informasi, Isu kepemilikan lahan Prabowo pertama kali disinggung Joko Widodo atau Jokowi dalam debat capres 2019. Saat itu Jokowi berbicara soal visi misinya membagikan 2,6 juta lahan kepada masyarakat. Dia menyatakan tak membagikan lahan itu kepada perusahaan-perusahaan besar. Jokowi kemudian menyinggung soal kepemilikan lahan oleh Prabowo, lawannya ada pemilihan presiden 2019. Jokowi menyatakan tak akan melakukan pembagian lahan kepada perusahan besar itu tak akan terjadi di masa pemerintahannya.
"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220 ribu hektare," kata Jokowi saat itu. "Juga di Aceh Tengah, 120 ribu hektare."