SUKABUMIUPDATE.com - Program bantuan sosial atau bansos berbentuk langsung tunai digelontorkan dalam sepuluh tahun era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, di atas panggung kampanye, Zulhas saat berinteraksi dengan masyarakat menanyakan perihal bansos dan BLT. "Yang kasih bansos sama BLT siapa?" kata Zulhas. Kemudian, masyarakat serempak menjawab nama Jokowi.
Melansir dari suara.com. Zulhas menyebut jika Prabowo – Gibran terpilih, ada dua jenis bantuan yang akan dilanjutkan, yakni bantuan sosial dan bantuan langsung tunai (BLT).
Bantuan jenis kedua ini digagas Jokowi sebagai jaring pengaman sosial dalam masa pandemi Covid-19. Namun benarkah uang bansos dan BLT tersebut murni dari kantong pribadi Jokowi sehingga sang putra Gibran akan melanjutkan hal yang sama?
Melansir website resmi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Keuangan sumber dana bansos secara umum adalah APBN dan APBD.
Baca Juga: Gempa M4,4 Kedalaman 10Km Guncang Sumedang, Getarannya hingga 3 MMI
Selain sumber dana, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebutkan dalam penyaluran bansos untuk Covid-19 pada 2021 lalu setiap daerah harus menggunakan mekanisme yang sama.
Tidak boleh ada bentuk penyaluran beragam, baik secara mekanisme maupun jenis bantuan yang diberikan. Sehingga demikian, harus ada kesepakatan kebijakan antara pemerintah di pusat dan daerah.
Ucapan Zulhas soal Jokowilah pemberi bansos dan BLT ini langsung direspons oleh anak mantan presiden Gusdur, Alissa Wahid. Dengan tegas Alissa menyatakan, bansos dan BLT itu berasal dari uang rakyat.
"Pak Menteri, bansos dan BLT itu program negara, pakai uang rakyat. uang kami. Bukan dari Pak Jokowi," kata Alissa melalui akun X pribadinya AlissaWahid dikutip Senin (1/1/2024).
Alissa lantas berpesan kepada Zulhas untuk tidak mengajarkan yang salah kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan kepada Zulhas, sebagai pejabat pemerintah sudah memiliki tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Jangan lah rakyat diajari untuk salah paham begini. Kita semua punya tugas mencerdaskan kehidupan bangsa lho, pak," ucapnya.
Baca Juga: Bendungan Sorgum Jebol, Rendam Rumah dan Tambak Ikan di Simpenan Sukabumi
Selain Alissa Wahid, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar juga merespon pernyataan Zulhas tersebut.
Cak Imin panggilan akrabnya menyatakan jangan sampai penyaluran bansos diatasnamakan pribadi sehingga narasi ini dimanfaatkan oleh salah satu paslon.
"Nah yang dikhawatirkan adalah oleh paslon yang mengusulkan itu mungkin jangan sampai itu dimanfaatkan oleh paslon tertentu. Sehingga mengatasnamakan bansos ini, makanya kalau nasib mu lebih berubah, awasi lah," ucap Cak Imin.
Lebih jauh, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD juga pernah mengusulkan jika penyaluran bansos dihentikan sementara hingga Pemilu 2024 berakhir.
Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan bahwa pihaknya merasa khawatir distribusi bansos malah menguntungkan paslon tertentu.
Baca Juga: Libur Tahun Baru, Pengunjung Obyek Wisata Situ Gunung Sukabumi Alami Penurunan
"Sebaiknya pejabat pemerintah menunda pembagian bansos sampai selesai pilpres, agar tidak menimbulkan kecurigaan dan prasangka," kata Todung di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023). Kendati demikian, usulan ini dinilai tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat yang masih banyak membutuhkan bantuan. Namun, Todung tetap berharap usulan ini dipertimbangkan.