Berpotensi Bencana, Proyek Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul Dikecam WALHI

Kamis 28 Desember 2023, 21:47 WIB
Raffi Ahmad di lahan proyek pembangunan beach club di Gunungkidul Yogyakarta. (Sumber : Ig/@raffinagita1717)

Raffi Ahmad di lahan proyek pembangunan beach club di Gunungkidul Yogyakarta. (Sumber : Ig/@raffinagita1717)

SUKABUMIUPDATE.com - Proyek pembangunan beach club Raffi Ahmad di lahan konservasi yang berada di Gunungkidul Yogyakarta menuai kontroversi. Raffi mendapat kritik sekaligus kecaman dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) karena dituding menyalahi peraturan. Sebabnya, beach club itu akan berdiri di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu.

Dalam pandangan WALHI, proyek tersebut berpotensi merusak kawasan lindung geologi yang seharusnya dijaga.

WALHI menuding rencana pembangunan resort dan beach club milik Raffi melanggar Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang KBAK. Mereka menyoroti bahwa Kawasan Bentang Alam Karst adalah kawasan lindung nasional.

Selain itu pembangunan di atasnya berpotensi merusak daya tampung dan dukung air, terutama dalam konteks daya tampung dan dukungan air wilayah KBAK yang rawan banjir dan amblesan tinggi.

Bukan hanya itu, WALHI khawatir pembangunan beach club yang direncanakan Raffi itu dapat merusak wilayah bebatuan karst di sekitarnya. Mereka memperingatkan bahwa hancurnya bukit karst dapat menyebabkan rusaknya daya tampung dan daya dukung air, memperbesar potensi bencana banjir dan longsor di wilayah Tanjungsari.

Baca Juga: 3,3 Juta Hektare Sawit Bakal Dilegalkan, Walhi: Pemerintah Tunduk pada Korporasi

Raffi Ahmad akan membangun beach club di kawasan perbukitan Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beach club milik Raffi itu digadang-gadang menjadi yang terbesar di Indonesia.

Beach club milik suami aktris Nagita Slavina itu akan dibangun di atas lahan karts seluas lebih dari 10 hektare yang akan dimulai pada awal tahun 2024 nanti. Selain itu dipastikan tanah yang digunakan bukan tanah kas desa yang berstatus Sultan Ground.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata ruang (Dispertaru) Kabupaten Gunungkidul, Fajar Ridwan sempat mengatakan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan beach club milik Raffi itu merupakan tanah warga.

Fajar menambahkan Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Dispertaru) Gunung Kidul akan terlibat dalam mengatur kesesuaian ruang tersebut. Beach club Raffi itu akan dibangun 1 kilometer dari bibir pantai.

"Kesesuaian yang saya maksud itu misal apakah lahan tersebut masuk hutan rakyat. Kalau begitu situasinya maka ada catatan tertentu seperti harus ada tanaman berapa persen agar kelestarian tetap terjaga," ungkap Fajar pada Senin (18/12/2023) lalu.

Raffi melalui unggahan Instagram pribadinya, @raffinagita1717 juga pernah menunjukkan denah dan gambaran beach club yang akan dibangunnya di Gunung Kidul tersebut. Beach club Raffi yang akan dibangun di pinggir laut terbesar di Indonesia itu akan menyediakan 300 Villa, resort dan spa serta beberapa restoran.

Hal itu berarti pembangunan beach club Raffi yang sangat luas tersebut bisa berisiko menyebabkan kerusakan karst. Pada akhirnya kondisi itu dapat meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, warga sekitar juga berisiko tak lagi memiliki lahan resapan air yang akan menjadi cadangan air bagi mereka.

Sementara itu Raffi melihat proyek beach club di Gunung Kidul, Yogyakarta sebagai langkah bisnis yang wajar. Dalam perspektif bisnis, dia menganggap proyek beach club dan vila sebagai bagian dari usahanya.

Ketika disinggung soal polemik rencana pembangunan beach club-nya di Gunung Kidul, Raffi tak bisa banyak komentar.

"Kemarin juga sudah ada dari bupatinya. Nanti saja ya, ini lagi harus jalan dulu," kata Raffi Ahmad pada Jumat (22/12/2023) lalu.

Raffi juga akan memeriksa kembali kabar polemik rencana pembangunan beach club-nya itu. Terlebih dia mengatakan baru mengetahui kabar itu dari awak media.

"Nanti, nanti kita tanya lagi seperti apa. Saya juga baru tahu dari teman-teman. Belum, belum," ujar Raffi.

Namun Raffi menyebut jika beach club dan vila itu sudah jadi, dia akan memberi tahu kepada publik.

"Nanti kalau sudah mulai dikasih tahu. (300 vila) InsyaAllah, namanya juga berusaha," pungkasnya.

SUMBER: SUARA.COM 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa