SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program bantuan pangan beras Bulog bertambah menjadi 22 juta KPM pada 2024. Sebelumnya, penerima bantuan hanya 21,4 juta KPM. Walhasil, kebutuhan beras Bulog pun ikut naik untuk merealisasikan bantuan pangan ini.
Mengutip tempo.co, Manager Humas dan Kelembagaan Bulog Tomi Wijaya mengatakan KPM akan menerima 10 kilogram beras per bulan. "Mulai Januari, kami gunakan data terbaru total 22 juta KPM. Jadi kebutuhan kami 220 ribu (ton) beras per bulan," kata Tomi di Kantor Bulog Jakarta pada Jumat, 15 Desember 2023.
Jika program bantuan pangan ini berlanjut hingga Juni 2024, Bulog pun membutuhkan 1,3 juta ton. "Nanti dicek lagi. Kalau APBN cukup, mungkin ini terealisasi sampai 6 bulan ke depan," ujar Tomi.
Baca Juga: Hoaks! Bansos Rp 150 Juta untuk Pekerja Migran Indonesia
Program ini sudah berjalan sejak Maret dengan penyaluran tahap pertama pada Maret-Mei dan tahap kedua September-November. Presiden Jokowi, kata Tomi, juga memastikan program berlanjut hingga Maret 2024. Sebab, menurut Tomi, program bantuan pangan beras ini efektif meredam gejolak harga beras.
"Program ini terus digelontorkan hingga harga beras stabil," tuturnya.
Sejak beberapa waktu lalu, harga beras memang masih relatif tinggi. Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) hari ini, harga rata-rata nasional beras premiun naik 0,13 persen menjadi Rp 15.020 per kilogram. Sedangkan harga beras medium naik 0,23 persen menjadi Rp 13.220 per kilogram.
Sumber: Tempo.co