4 Tulang Iga Patah, Anak Anggota DPR Sempat Samarkan Kematian Wanita Sukabumi

Sabtu 07 Oktober 2023, 14:47 WIB
Ilustrasi ronsen tulang. Tim medis mendapati 4 tulang rusak wanita sukabumi patah. Tewas dianiaya anak anggota DPR (Sumber: pixabay)

Ilustrasi ronsen tulang. Tim medis mendapati 4 tulang rusak wanita sukabumi patah. Tewas dianiaya anak anggota DPR (Sumber: pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Wanita asal Cisaat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Dini Sera Afrianti atau Andini (27 tahun) tewas setelah dianiaya kekasihnya Gregorius Ronald Tannur (31 tahun). Hasil pemeriksaan tim medis di Surabaya mengungkap sejumlah luka di bagian luar dan dalam tubuh, bahkan 4 tulang iga perempuan single parent ini patah.

Kekinian, Polrestabes Surabaya telah menetapkan Gregorius Ronald Tannur sebagai tersangka kasus penganiayaan berujung tewasnya Dini. Satu persatu cerita terkait kematian tragis Dini, mulai terungkap salah satunya dari tim medis.

Seperti pelaku berupaya mengarang cerita, agar kematian Dini ini karena menderita sakit asam lambung. Melansir suara.com, Ronald berusaha mengelabui pihak rumah sakit saat membawa korban Dini ke National Hospital di Surabaya.

Usai mengetahui kondisi pacarnya melemah, Ronald membawa Dini ke National Hospital, Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 02.32 WIB. Kedatangan Dini langsung ditangani tiga orang tenaga kesehatan, mengecek kondisi Dini yang saat itu berada di jok depan mobil.

Dokter yang memeriksa menyatakan Dini telah meninggal 30-40 menit sebelum tiba di rumah sakit. Mengetahui itu, Ronald yang merupakan anak anggota DPR RI ini berteriak histeris.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Wanita Sukabumi di Tangan Ronald Anak Anggota DPR

National Hospital kemudian merujuk jenazah Dini ke RSUD dr. Soetomo. Ronald tidak diizinkan untuk membawanya pulang, dan surat kematian juga tak bisa diterbitkan karena status Died on Arrival (DOA).

Akhirnya, jenazah Dini dibawa ke RSUD dr. Soetomo. Dokter jaga forensik di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu langsung menaruh kecurigaan. Pasalnya, kondisi jenazah penuh lebam, sedikit berbeda dengan keterangan Ronald bahwa Dini tewas karena serangan jantung dan asam lambung.

Harapan pelaku membawa pulang jenazah terhalang surat kematian yang membutuhkan kronologi yang jelas. Selain itu, keluarga korban diminta menandatangani surat menolak otopsi, sedangkan saat itu ada keluarga Andini yang hadir.

Ronald kemudian mencoba menyamarkan kematian kekasihnya ini dengan membuat laporan kematian ke Polsek Lakarsantri Surabaya. Jajaran Polsek Lakarsantri sempat mempercayai keterangan Ronald.

Masih dari suara.com, Kanit Reskrim Iptu Samikan mengeluarkan keterangan kepada media bahwa korban meninggal karena asam lambung. “Punya gejala lambung. Pucat kondisinya. Ada muntah satu kantong kresek di kamar apartemennya. Gak ada memar di tubuhnya,” ujar Samikan dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com pada Rabu (04/10/2023).

Baca Juga: Sudah Firasat? Curhat Wanita Sukabumi yang Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR

Hingga kemudian, Polrestabes Surabaya mengambil alih kasus tersebut. Permohonan autopsi diajukan pada Rabu (04/10/2023) pukul 23.00 WIB. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono memberikan sinyal kalau statement awal oleh Polsek Lakarsantri salah, saat itu juga belum diputuskan ada dugaan penganiayaan menunggu hasil autopsi.

Polisi kemudian bergerak cepat dengan mengumpulkan keterangan saksi serta mengamankan CCTV. Akhirnya pada Jumat (6/10/2023), Ronald ditetapkan sebagai tersangka.

Saat konferensi pers dokter dari kedokteran forensik RSUD dr. Soetomo, dr Reni menyampaikan temuan sejumlah luka di tubuh mendiang Dini.

Dari pemeriksaan luar dijumpai luka memar di kepala sisi belakang, lalu luka lebam di leher kanan dan kiri, luka lebam kedua tangan, lalu luka lebam di dada, perut kiri bagian bawah, luka lebam di lutut, paha dan punggung tangan.

Pada pemeriksaan dalam, tim dokter menemukan resapan darah di bagian leher kanan dan kiri. Patah tulang iga ke 2 sampai 5 disertai dengan pendarahan dalam. Ada pendarahan di bagian paru-paru dan luka di organ hati.

Baca Juga: Wanita Sukabumi Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR dari PKB, Ini Respons Cak Imin

“Pemeriksaan kami sudah sesuai SOP dan sudah kami laporkan ada berbagai luka,” kata dr. Reni.

Sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa