Obat DBD Ditemukan

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Nasronudin, Sp. PD,K-PTI, FINASIM berhasil menciptakan obat demam berdarah dengue (DBD) dari bahan herbal yang berasal dari tanaman di Australia, setelah melakukan penelitian sekitar tiga tahun.

"Sekitar dua hingga tiga tahun lalu, kami melakukan penelitian bahan aktif pada obat berbasis tanaman yaitu tanaman perdu yang mempunyai khasiat antivirus. Dalam penelitian ini kami lakukan uji klinis untuk antivirus dengue," katanya ketika ditemui di Rumah Sakit (RS) Unair Surabaya, Jatim, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan obat temuannya dapat membunuh virus dengue yang disebabkan nyamuk hingga mencapai 96,67 persen. Obat ini juga bisa memicu kekebalan tubuh, sehingga bisa memberi efek imono modulator pada pasien DBD.

"Saya tidak mengklaim bahwa obat ini pertama di Indonesia untuk virus dengue karena mungkin ada pakar-pakar lainnya yang sedang melakukan penelitian obat-obat serupa, namun tampaknya hal ini merupakan awal dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia untuk bisa merealisasi dan memformulasi obat anti dengue," paparnya.

Cara kerja obat yang berbentuk kapsul itu, lanjutnya bersifat membunuh virus secara tidak langsung dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Maka jika sel-sel kekebalan tubuh itu meningkat maka daya bunuh virusnya juga semakin kuat.

"Cara kerja bisa secara langsung ke penderita DBD dan juga secara tidak langsung secara simultan. Misalnya, ketika satu keluarga menderita DBD, maka kemungkinan besar keluarga yang berada dalam satu rumah juga akan tertular, sehingga untuk mengantisipasinya disarankan meminum obat ini," terangnya.

Menurut dia untuk takaran penderita DBD dewasa, maka diberikan dengan dosis dua kali 350 miligram (mg) selama enam hari berturut-turut, sedangkan untuk anak-anak dianjurkan usia lebih dari lima tahun agar tidak mengganggu metabolisme tubuh atau bisa juga dipilih dalam bentuk sirup.

"Sejauh ini masih belum diproduksi secara massal, kami hanya melakukan penelitian. Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil, maka hasil dari riset ini kami serahkan pada pemegang pendukung dana atau pihak ketiga yaitu PT Neomedik Indonesia," tuturnya.

Direktur Utama RS Unair tersebut menjelaskan jika pihak ketiga yang akan mengurus izin, seperti ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) beserta persyaratan lainnya dan berharap segera mendapat restu dari BBPOM, pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bisa diproduksi secara massal.

"Untuk menjadi obat itu memang tidak mudal dan membutuhkan waktu yang lama karena harus melewati beberapa fase, sedangkan obat ini telah berjalan ke fase ketiga agar bisa segera diproduksi secara massal," urainya.

Spesialis penyakit dalam/internist ini mengungkapkan bahwa obat yang berwarna putih dan ungu tersebut sudah masuk dalam uji klinis fase ketiga, di mana uji kilinis pertama sudah dilakukan pada binatang tikus, oleh guru besar dan tim di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dalam fase kedua, lanjut Konsultan Penyakit Infeksi Tropik itu dilakukan pada orang sehat di Jakarta dan yang pada fase ketiga atau yang terakhir dilakukan di Surabaya untuk manusia yang terinfeksi virus dengue.

"Kami melakukan uji penafsihan sekitar 3.300 pasien yang demam kemudian kami ambil, dan yang menyetujui untuk ikut serta dalam uji klinis ini ada 530 pasien terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan pengobatan sesuai standar World Health Organizations (WHO), sedangkan satunya diberikan obat kami," jelasnya.

Dari hasil pemberian obat tersebut keluhan dan gejala infeksi dengue bisa cepat reda, demam segera turun, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, mual muntah akan hilang.

Ia menjelaskan, dari uji laboratorium, penurunan trombosit juga dapat dihambat, dan dari pemeriksaan viriologi didapatkan jumlah virus dari waktu ke waktu juga hilang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih30 November 2024, 07:01 WIB

Pilbup Sukabumi di Dapil 6, Andri: Asep Japar Andreas Hanya Kalah di Tegalbuleud

Wakil Ketua tim pemenangan koalisi Asep Japar - Andreas, Andri Hidayana mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Pajampangan yang telah menggunakan hak suaranya pada pemilihan Bupati-Wakil Bupati Sukabumi
Andri Hidayana, Wakil Ketua Tim pemenangan Koalisi Asep Japar Andreas di Pilbup Sukabumi | Foto :  Ragil Gilang
Food & Travel30 November 2024, 07:00 WIB

Resep Chicken Katsu, Makanan Khas Jepang yang Renyah dan Mudah Dibuat di Rumah

Chicken Katsu merupakan makanan khas Jepang yang sangat populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Hampir semua tempat makan pasti menyediakan hidangan satu ini.
Ilustrasi. Resep Chicken Katsu, Makanan Khas Jepang yang Renyah dan Mudah Dibuat di Rumah (Sumber : Pexels/CohesionSingapore)
Sukabumi30 November 2024, 06:24 WIB

Pergerakan Tanah Dibawah Beton, Ancam Akses Jalan dan Rumah di Nyalindung Sukabumi

Pergerakan tanah di Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, mengancam akses jalan provinsi ruas Sukabumi - Sagaranten, satu unit rumah dan penggilingan padi.
Penampakan tanah yang amblas di bawah beton di jalan Nyalindung Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Science30 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat Jumat 30 November 2024, Cek Dulu Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 30 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 30 November 2024. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih29 November 2024, 23:45 WIB

Data Perolehan Suara TPS 5 Warnasari Sukabumi, PSU karena Coblos 2 Kali

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi Kasmin Belle merespons rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). KPU akan melaksanakan PSU calon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi
Ilustrasi. Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 di Desa Wanasari Sukabumi. |Foto: IG/kpu_ri
Sukabumi Memilih29 November 2024, 22:17 WIB

Belasan Petugas Pilkada di Kota Sukabumi Jatuh Sakit Usai Pencoblosan

Belasan petugas penyelenggara Pilkada di Kota Sukabumi dikabarkan jatuh sakit usai melaksanakan proses pemungutan suara pada Pilkada 2024.
Ilustrasi perawtan pasien di rumah sakit | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih29 November 2024, 21:43 WIB

Ayep Zaki: Kebersamaan dan Titik Persamaan Kunci Membangun Kota Sukabumi

Pasangan calon nomor urut 2, Ayep Zaki-Bobby Maulana atau "Ayeuna," mencatat keunggulan signifikan dalam hitung cepat dan real count Pilkada Kota Sukabumi yang dilakukan tim internal. Calon Walikota Sukabumi
Desy Ratnasari saat menjadi juru kampanye Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life29 November 2024, 21:00 WIB

10 Ciri-ciri Orang yang Akan Sukses di Masa Depan, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang sukses bisa jadi adalah mereka yang merasa bahagia dan puas dengan hidupnya, baik dalam karir, keluarga, maupun kehidupan sosialnya.
Orang yang akan sukses di masa depan umumnya memiliki kombinasi unik dari sifat, keterampilan, dan pola pikir.  | (Sumber : Freepik.com/@kues)
Cek Fakta29 November 2024, 20:56 WIB

[PREBUNKING] Fenomena Klaim Paslon Menang Pilkada 2024 Pasca Pemungutan Suara

Pasca hari pencoblosan 27 November Pilkada 2024, sejumlah paslon meng-klaim kemenangan sebelum pengumuman resmi KPU.
Ilustrasi. [PREBUNKING] Fenomena Klaim Paslon Menang Pilkada 2024 Pasca Pemungutan Suara. |Foto: IG/kpu_ri
Sukabumi29 November 2024, 20:41 WIB

Hati-hati Ada Tebing Longsor di Jalur Sukabumi-Bogor di Parungkuda

Longsor tebing kembali terjadi, kali ini di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor di Kampung Cipanggulaan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (28/11/2024)
Tebing longsor terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor di Kampung Cipanggulaan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, pada Kamis (28/11/2024) | Foto : Ibnu Sanubari