SUKABUMIUPDATE.COM - Sebanyak 29.818 calon haji gelombang pertama dari Indonesia telah berada di Madinah,Arab Saudi untuk menunaikan ibadah Arbain, atau shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi, sebelum menjalani prosesi haji di Mekkah. Kepala Daker Airport Madinah Nurul Badruttamam, Minggu (14/8) menyebutkan data tersebut merupakan jumlah kedatangan jamaah mulai Selasa (9/8) hingga Minggu pukul 08.00 waktu Arab Saudi.Â
Jamaah itu diterbangkan dalam 74 kelompok terbang dengan didampingi total 370 petugas kloter dengan menggunakan pesawat PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Jamaah gelombang pertama ini akan berada di Madinah selama lebih kurang sembilan hari untuk menyelesaikan Arbain.
Sementara itu dalam pernyataan terpisah, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan paling tidak ada tiga hal yang dilakukan jamaah haji saat mendarat di bandara.
Pertama, proses imigrasi dan pengecekan visa, disini jemaah harus melakukan pengecekan sidik jari. Kedua keluar melalui pintu pemeriksaan, seluruh barang bawaan masuk pemindai barang menggunakan sinar x. Ketiga menuju ruang tunggu dan selanjutnya menuju pemondokan dengan bus.
"Selama perjalanan menuju hotel, dokumen paspor jemaah haji dikumpulkan oleh petugas dan disimpan. Hal ini dilakukan guna menjaga keamanan dokumen jamaah selama di Saudi" katanya.
Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah merupakan bagian tak terpisahkan dari proses imigrasi oleh petugas Arab Saudi. Agar proses lancar maka jamaah diimbau untuk memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa serta tidak membawa barang yang dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti obat-obatan atau rokok secara berlebihan.
Data terakhir menyebutkan dua orang jamaah haji meninggal dunia di Madinah, atas nama Senen bin Dono Medjo (79) asal Ponorogo, Jawa Timur dan Nurhayati binti Said (68) asal Aceh Tenggara.