SUKABUMIUPDATE.com - Salah seorang sahabat Ustadz Abdul Somad (UAS) Dipanggil Polisi setelah diduga membantu warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, angkat suara, Ia menilai jika hal tersebut lebih buruk dari VOC. Hal tersebut diungkapkannya melalui cuitan Twitter @giginpraginanto.
"Ini lebih buruk dari VOC, Ini membuktikan kebenaran kisah-kisah sejarah bahwa Belanda hitam lebih jahat dari tuannya," timpal Gigin dalam cuitan Twitternya (16/9/2023).
Baca Juga: Rempang Trending di Twitter: Sikap PBNU dan Muhammadiyah hingga Tommy Winata
Sebelumnya Ustadz Abdul Somad dalam unggahan di akun Instagramnya @ustadzabdulsomad_official, Jumat, 15 September 2023 menyampaikan sahabatnya dipanggil polisi akibat diduga memberikan sedekah makanan kepada warga Rempang.
Surat panggilan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau yang berisi Undangan Wawancara Klarifikasi Perkara itu diunggah Ustadz Abdul Somad di akun Instagramnya.
UAS tidak menyertakan kalimat apapun pada unggahan tersebut. Namun, menggaris bawahi poin kedua dari surat tersebut.
Kalimat yang digarisbawahi UAS itu berbunyi, “mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan atau mereka yang sengaja memberi sarana untuk melakukan kejahatan”.
Baca Juga: Profil Menteri Bahlil Lahadalia yang Bertugas Tuntaskan Konflik Rempang Eco-City
Kalimat dalam surat panggilan polisi untuk sahabat UAS bernama Burhan itu diduga merujuk pada sedekah makanan yang dilakukan ketika warga Rempang berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam.
Pasalnya, sebelum bentrokan antara aparat dengan massa pengunjuk rasa di Pulau Rempang, sahabat UAS itu membagi-bagikan makanan kepada warga Rempang dan Galang.
Sementara dalam unggahan yang lain, Ustadz Abdul Somad mengunggah dirinya sedang bersama dengan sahabatnya tersebut.
“Bang Burhan ini bersama teman-temannya sejak covid dulu memang sudah biasa sedekah makan, dan waktu di tiban II, setiap jumat mereka buat sedekah makan juga.
Perbuatan baik ini seharus dibantu, kasih sumbangan, sehingga makin banyak orang yang bisa terbantu, menjadi amal jariyah,” bunyi kalimat dalam caption unggahan tersebut.
Baca Juga: Konflik di Pulau Rempang, Warga Bantah Pernyataan Mahfud MD: Begini Katanya
Kasus Pulau Rempang sendiri menjadi sorotan setelah proyek Rempang Eco City membuat warga di 16 kampung tua di Pulau tersebut harus direlokasi, namun warga di kampung-kampung tua yang ada di pulau itu menolak direlokasi.