SUKABUMIUPDATE.com - Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengatakan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Digital diharapkan meluncur pada 2024. Korlantas Polri sendiri telah melakukan uji coba di beberapa Polda jajarannya beberapa waktu lalu.
"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa kita laksanakan. Kemarin sudah kita uji coba di beberapa tempat yang ada perbaikan, karena ini menyangkut dengan digital berkesinambungan," kata Yusri dikutip dari laman NTMC Polri, Kamis, 14 September 2023.
Mengutip tempo.co, Korlantas Polri telah menggelar rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) BPKB bersama Polda jajaran di Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Rapat ini membahas dan menyamakan persepsi dalam meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Sesuai dengan perintah Kapolri bagaimana kita melayani masyarakat dengan pelayanan cepat, mudah dengan kemajuan teknologi dan informasi di era 4.0, kita samakan persepsi pada rapat anev ini untuk satu tujuan dan tindakan yang sama,” jelas Yusri.
Baca Juga: Jual Beli BPKB dan STNK Bodong Secara Online, Polisi: Masih Didalami Penyidik
Sebelumnya disebutkan BPKB Digital akan lebih sederhana dan mudah, serta akan terintegrasi langsung dengan data tunggal Korlantas Polri. Ini juga diharapkan bisa memudahkan masyarakat, misalnya untuk BPKB mutasi kendaraan tidak lagi membutuhkan waktu 1 sampai 2 bulan, tetapi cukup satu hari saja dengan harga normal sesuai dengan PNBP.
"Memang kami menggunakan teknologi chip di situ untuk mengetahui, di dalamnya ada history kendaraan dan semuanya," ujar Yusri.
Kemudian dalam pengembangan BPKB Digital ini, Korlantas Polri juga akan bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti lembaga keuangan, bank, dan pegadaian. BPKB elektronik ini juga diharapkan bisa menghilangkan modus-modus atau praktik pungli dan masyarakat yang nakal dalam pengurusannya.
"Masyarakat banyak yang nakal, dia masih cicilan tapi dia bikin lagi duplikat BPKB buat dijual lagi. Ini menjadi alasan kami munculkan satu aplikasi untuk bisa terkolaborasi dengan beberapa pemangku kepentingan terkait. Ini kami sudah arahkan ke single data semuanya," ujar Yusri.
Sumber: Tempo.co