SUKABUMIUPDATE.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan apresiasi kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada dan jajarannya karena berhasil membongkar jaringan narkoba terbesar se-Asia Tenggara. Bareskrim Polri ini mengungkap fakta Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang terhubung dengan jaringan Fredy Pratama.
Terkait jaringan narkoba terbesar se-Asia tenggara tersebut, total aset yang disita Bareskrim Polri mencapai Rp10,5 triliun, terdiri dari 10,2 ton sabu-sabu, 116.346 butir ekstasi dan uang tunai miliaran rupiah. Kemudian ada 406 nomor rekening, kendaraan, bangunan dan tanah yang tersebar di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, DKI Jakarta, Yogyakarta hingga Bali.
Merujuk laman resmi Media Asatu Milenial, Bareskrim Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama sejak 2020 sampai 2023. Total laporan polisi tercatat ada 408 laporan dengan jumlah tersangka mencapai 884 orang.
Baca Juga: Kiprah Bamsoet di Buku News Maker-Satu Dasawarsa The Politician Senayan
Bamsoet yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, Bareskrim Polri berhasil membongkar jaringan narkoba internasional dan terbesar se-Asia Tenggara berkat kerjasama dengan berbagai pihak. Jalinan kerja sama Bareskrim Polri dengan berbagai instansi penegak hukum lintas negara, kata Bamsoet, dilakukan bersama Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Department, Royal Thai Police, US-DEA hingga instansi terkait lain.
"Selain membuktikan keseriusan Polri dalam menjaga masa depan bangsa dari bahaya narkoba, keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa selain mampu bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam negeri, Bareskrim Polri juga mampu membangun kerja sama internasional dengan kepolisian dari berbagai negara lain," ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Bamsoet juga yakin Bareskrim Polri akan terus berkomitmen dalam menyelesaikan kasus jaringan narkoba terbesar se-Asia Tenggara ini dengan menangkap pelaku utama Fredy Pratama. Juga diharapkan mampu memberantas jaringan narkoba ini sampai ke akarnya.
"Saya yakin Bareskrim Polri dapat memimpin upaya pemberantasan jaringan narkoba ini sampai ke akarnya. Indonesia telah menderita kerugian yang besar di berbagai aspek dari aktivitas jahat mereka. Karena itu, penuntasan ini harus menjadi prioritas utama. Saya optimis Bareskrim Polri akan memberikan kabar gembira selanjutnya untuk rakyat," jelas Bamsoet, dikutip Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Ketua MPR Bamsoet Dukung Pembiayaan Pasien COVID-19 Tak Lagi Ditanggung Kemenkes
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini juga mendukung langkah Polri untuk menindak jaringan narkoba dengan undang-undang narkotika.
Lebih dari itu, Bamsoet menyebut bandar narkoba juga akan dimiskinkan untuk memberikan efek jera. Sebagaimana sebelumnya, hal itu telah dilakukan Bareskrim Polri terhadap para tersangka yang juga dijerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Tidak menutup kemungkinan, masuknya narkoba dari luar negeri yang diselundupkan melalui berbagai jalur ke Indonesia, merupakan invansi senyap dari berbagai pihak yang tidak ingin melihat Indonesia maju menjadi kekuatan ekonomi, sosial, dan politik dunia. Jika generasi muda sebuah bangsa sudah rusak, masa depan bangsanya tidak lagi ada harapan. Karenanya, Polri harus senantiasa berada di garis terdepan dalam memberantas narkoba sampai ke akarnya," pungkas Bamsoet.
(ADV)
Sumber: asatunews.co.id