SUKABUMIUPDATE.COM - Kepala daerah merupakan ujung tombak pembangunan bangsa, karena dengan berbagai inovasinya mereka akan mampu meningkatkan kualitas daerah dari berbagai bidang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk kali kedua, Koran Sindo memilih Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2016. Untuk kelompok wali kota, terpilih di antaranya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk Kategori Tata Kelola Pemerintahan. Mohammad Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makasar) Kategori Ekonomi Kreatif.
Disusul kemudian, Tri Rismaharani (Wali Kota Surabaya) Kategori Penataan Lingkungan Kota. Tri Rismaharani dinilai berhasil mengubah wajah Surabaya dan meroketkan namanya sebagai salah satu wali kota terbaik dunia. Di tangannya, ruang terbuka hijau (RTH) yang dulu gersang disulap menjadi taman-taman indah. Dalam layanan birokrasi, Risma termasuk salah satu pelopor layanan online.
Setelah Risma, terdapat nama Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, dengan Kategori Pendidikan. Masud Yunus (Wali Kota Mojokerto) Kategori Pendidikan.
Wali kota yang menjadi pelanggan peraih penghargaan dari Kota Bandung M Ridwan Kamil juga masuk pada Kategori Pembangunan Ekonomi. Sejak kepemimpinannya 2015 lalu, pria yang karib disapa Emil ini, kembali melahirkan inovasi yang mendapat apresiasi masyarakat yakni "Kredit Melati", atau kredit tanpa jaminan (agunan) khusus bagi warganya.
Kredit Melati adalah akronim dari "Melawan Renternir". Kredit Melati dikelola Bank Perkreditan Rakyat (BPR) salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bandung.
Selain itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga terpilih untuk Kategori Pemberdayaan Masyarakat.
Selain wali kota yang mendapatkan penghargaan Kepala Daerah Terinovatif" ada juga bupati yang terpilih yaitu Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, kategori Ekonomi Kreatif.
Disusul Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana kategori Ketenagakerjaan. Bupati yang menerbitkan Peraturan Bupati nomor 8/2016 yang mewajibkan perusahaan harus menyerap 60 persen karyawannya dari warga lokal. Saat ini sebanyak 2.504 warga Karawang terserap di 30 perusahaan.
Setelah Cellica, ada Bupati Batubara, Arya Zulkarnain kategori Perlindungan Sosial. Sambari Halim (Bupati Gresik) kategori Investasi dan Industrialisasi.
Selanjutnya yaitu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan kategori Pelayanan kesehatan, Dedi berinovasi menyiapkan dokter panggilan atau dokter online untuk warganya. Dokter online disiagakan 24 jam sehingga pasien tidak perlu mangantre di puskesmas. Masyarakat Purwakarta pun bisa mengakses dokter online lewat smartphone berbasis android.
Hendra Gunawan (Bupati Musi Rawas), kategori Pelayanan Kesehatan. Dadang M Naser (Bupati Bandung) kategori Pembangunan Ekonomi. Syahrul M Pasaribu (Bupati Tapanuli) kategori Pembangunan Infrastruktur. Yoyok Riyo Sudibyo(Bupati Batang) kategori Transparansi Pengelolaan Anggaran.
Selanjutya Abdullah Azwa Anas (Bupati Banyuwangi) kategori Pengembangan Ekonomi Pariwisata. A Fahsar Padjalangi (Bupati Bone) kategori Ekonomi Pertanian. Neneng Hasanah Yasin (Bupati Bekasi) Â kategori Tata Kelola Pemerintahan. Badingah (Bupati Gunungkidul) kategori Pengembangan Ekonomi Pariwisata. Seno Samodro (Bupati Boyolali) dengan kategori Investasi.
Beranjak ke Minahasa, Christiany Eugenia (Bupati Minahasa Selatan) Paruntu dengan kategori Pembangunan Insfrastruktur. James Sumendap (Bupati Minahasa Tenggara) kategori Pembangunan Insfrastruktur.
Hasto Wardoyo (Bupati Kulonprogo) kategori Pembangunan Ekonomi. Yan Anton Ferdian (Bupati Banyuasin) dengan kategori Tata Kelola Pemerintahan. Syahri Mulyo (Bupati Tulungagung) dengan kategori Pelayanan Kesehatan.
Nikson Nababan (Bupati Tapanuli Utara) dengan kategori Pembangunan Ekonomi. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng) dengan kategori Ekonomi Pertanian. Indra Catri (Bupati Agam) dengan kategori Pembangunan Ekonomi.
Semoga yang telah terpilih menjadi "Kepala Daerah Terinovatif" ini bisa terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas daerah yang dipimpinnya. Dan bagi kepala daerah yang belum mendapatkan penghargaan tersebut, agar terus berinovasi untuk mewujudkan peningkatan di berbagai sektor khususnya yang dibutuhkan langsung oleh masyarakat sesuai janjinya saat kampanye sebagai calon kepala daerah.