SUKABUMIUPDATE.com - Lagu Halo-Halo Bandung saat ini masih ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia setelah diduga dijiplak oleh negeri tetangga, Malaysia. Negeri jiran Malaysia itu diduga menjiplak dengan judul serupa yaitu Helo Kuala Lumpur.
Lagu Halo-Halo Bandung amat dekat dengan masyarakat Indonesia. Tak hanya liriknya yang mudah dihapalkan tetapi juga nada yang ramah di telinga.
Sayangnya, dugaan penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung menjadi Helo Kuala Lumpur menyisakan berbagai respon. Ya, masyarakat Indonesia pasti sensitif terhadap kasus penjiplakan yang dilakukan oleh negara tetangga, khususnya Malaysia.
Baca Juga: 10 Tips Bahagia Meski Sedang Capek Karena Tekanan dan Beban Hidup
Berikut sederet fakta kasus dugaan penjiplakan lagu "Halo-Halo Bandung" menjadi "Helo Kuala Lumpur", sebagaimana dirangkum via mamagini.suara.com:
Fakta-Fakta Dugaan Kasus Penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung Jadi Helo Kuala Lumpur
1. Penjiplakan Lagu yang Membuat Geram
Masyarakat Indonesia merasa geram setelah mengetahui bahwa Lagu Halo-Halo Bandung diduga dijiplak oleh Malaysia. Negeri tetangga itu mengganti judulnya menjadi "Helo Kuala Lumpur."
Tak hanya judul, Lirik Lagu Helo Kuala Lumpur juga telah diubah sesuai dengan nama ibu kota Malaysia.
2. Lagu Helo Kuala Lumpur Diunggah 3 Tahun Lalu
Penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung ternyata bukan hal yang baru terjadi. Pasalnya, Lagu "Helo Kuala Lumpur" telah diunggah ke YouTube sejak tiga tahun lalu di salah satu kanal bernama Lagu Kanak TV.
3. Lagu Helo Kuala Lumpur Disebut Lagu Tradisional Melayu dan Patriotik Malaysia
Video Klip Lagu Helo Kuala Lumpur menyebut lagu tersebut sebagai lagu tradisional Melayu untuk anak-anak.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Sulit Diatur, Masalah Mental hingga Keluarga
Selain itu, Lagu Helo Kuala Lumpur juga digambarkan sebagai lagu patriotik Malaysia dalam deskripsi videonya.
4. Kontroversi Lagu Helo Kuala Lumpur di Media Sosial
Video Lagu Helo Kuala Lumpur memicu kontroversi di media sosial, khususnya di laman Twitter. Banyak netizen Indonesia yang merasa geram dan mengkritik tindakan Malaysia karena dianggap menjiplak warisan budaya Indonesia.
5. Asal Usul Lagu Halo-Halo Bandung
Lagu Halo-Halo Bandung merupakan salah satu lagu perjuangan Indonesia yang diciptakan oleh Ismail Marzuki. Lagu ini menggambarkan semangat perjuangan rakyat kota Bandung, terutama dalam peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api pada tahun 1946.
6. Respon Pihak Berwenang
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan pihak kedutaan masih mengumpulkan bukti terkait dugaan penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung menjadi Helo Kuala Lumpur.
7. Respon Media dari Malaysia Soal Dugaan Penjiplakan Lagu Helo Kuala Lumpur
Media Malaysia, Malaysian Insight mengamini bahwa video tersebut memicu kontroversi.
"Video lagu berjudul "Helo Kuala Lumpur" di kanal YouTube Lagu Kanak TV telah memicu kontroversi di kalangan pengguna media sosial Indonesia yang mengklaim lirik dan melodi lagu tersebut mirip dengan lagu Indonesia 'Halo, Halo Bandung'," tulis Malaysian Insight, dikutip via Suara.com, Rabu (13/9/2023).
"Media Indonesia mengatakan saluran YouTube Lagu Kanak TV mengunggah video lagu tersebut pada tahun 2018 dan sekali lagi pada tahun 2020 di saluran yang sama," lanjut mereka.
8. Kolom Komentar Video Klip Lagu Helo Kuala Lumpur Dinonaktifkan
Berdasarkan pemantauan di Akun YouTube/@KanalTV, kolom komentar pada video Lagu Helo Kuala Lumpur telah dinonaktifkan sebagai respons atas reaksi negatif dari masyarakat.
Kasus penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung ini menciptakan ketegangan budaya antara Indonesia dan Malaysia, sementara pihak berwenang terus mengkaji dampak hukum dari plagiarisme ini.
9. Sejarah Lagu Halo-Halo Bandung
Lagu Halo-Halo Bandung terinspirasi dari pengalaman Ismail Marzuki yang mendalam dengan kota Bandung, termasuk pertemuan dan pernikahannya dengan Eulis Zuraidah, rekannya di grup musik saat berada di Ibukota Priangan tersebut.
Baca Juga: 8 Dampak Buruk Balita Melihat Peristiwa Pembunuhan, Trauma Emosional Mengintai!
Awalnya, Lagu Halo-Halo Bandung dinyanyikan dalam bahasa Sunda, namun mengalami adaptasi lirik ke dalam bahasa Indonesia selama periode pendudukan Jepang untuk menumbuhkan semangat kebangsaan.
Selanjutnya, Lirik Lagu Halo-Halo Bandung mengalami modifikasi lagi setelah peristiwa dramatis saat Ismail dan istrinya terpaksa mengungsi dari Jakarta ke Bandung karena invasi pasukan Inggris.
Tragisnya, selama berada di Bandung, mereka mendapat perintah dari pasukan sekutu untuk meninggalkan kota itu dalam keadaan yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api, suatu peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 24 Maret 1946.
Dalam situasi yang penuh dengan emosi tersebut, Ismail Marzuki menyanyikan lagu itu sambil menggubah ulang lirik akhirnya untuk mencerminkan situasi saat itu, menggambarkan Bandung sebagai "lautan api" dan memanggil orang-orang untuk merebut kembali kota mereka.
Sumber: mamagini.suara.com