Ulama Sukabumi KH Ahmad Sanusi: BPUPKI dan Kemerdekaan Indonesia

Kamis 03 Agustus 2023, 00:35 WIB
KH Ahmad Sanusi, salah satu anggota BPUPKI | Foto : Ist

KH Ahmad Sanusi, salah satu anggota BPUPKI | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Ulama Sukabumi Ahmad Sanusi atau dikenal dengan sebutan Kiai Haji Ahmad Sanusi (18 September 1889 – 31 Juli 1950) adalah tokoh Sarekat Islam dan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi.

Pada awal Pemerintahan Jepang, AII dibubarkan dan secara diam-diam ia mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII). Ia juga pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Sukabumi. Selain itu, Kiai Sanusi juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2022.

Apa itu BPUPKI?

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah entitas yang memiliki makna mendalam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Baca Juga: Koalisi Sipil Desak Polri Bebaskan Panji Gumilang dari Pasal Penodaan Agama

Dibentuk oleh pemerintah Jepang pada 29 April 1945 selama masa penjajahan, BPUPKI memiliki peran penting dalam perjalanan panjang menuju kedaulatan Indonesia. Berikut ini ringkasan mengenai sejarha pembentukan BPUPKI hingga perannya bagi kemerdekaan Indonesia seperti dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejarah Terbentuknya BPUPKI

Dalam situasi perang yang semakin meruncing pada masa itu, Pemerintah Jepang merasa perlu untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 29 April 1945, mereka membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tujuannya adalah untuk memberikan janji akan membantu dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, dalam upaya untuk meraih dukungan dan kerjasama dari rakyat Indonesia.

Baca Juga: PUPR Ungkap Agenda Peresmian Tol Bocimi Seksi 2 oleh Jokowi 4 Agustus 2023

BPUPKI memiliki 70 anggota, terdiri dari 62 orang Indonesia dan 8 orang Jepang yang hanya berfungsi sebagai pengamat. Meskipun demikian, keberadaan BPUPKI menjadi tonggak penting dalam upaya merumuskan dasar-dasar untuk negara Indonesia yang merdeka.

Sidang Pertama BPUPKI: Menyusun Dasar Negara

Sidang pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 di gedung Chuo Sangi In, Jalan Pejambon, Jakarta. Sidang ini membahas perumusan dasar negara Indonesia yang akan menjadi landasan bagi negara merdeka yang diinginkan. Banyak tokoh terkemuka seperti Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno memberikan pandangan mereka mengenai bentuk dan nilai-nilai dasar negara.

Dalam proses perumusan ini, Pancasila muncul sebagai nama yang dipilih untuk menjadi dasar negara. Pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar negara Indonesia.

Panitia Delapan, yang terdiri dari tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Mohammad Yamin, ditugaskan untuk menampung dan mengidentifikasi berbagai pandangan dan usulan mengenai dasar negara.

Baca Juga: Roasting di Nagrak, Wabup Ajak Stakeholder Wujudkan Sukabumi Zero Stunting Tahun 2024

Panitia Sembilan: Penjembatan Perbedaan

Meskipun Pancasila telah dipilih sebagai dasar negara, terdapat perbedaan pendapat di antara golongan mengenai aspek keagamaan dalam dasar negara. Ini mengakibatkan pembentukan Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Panitia ini bertugas untuk menengahi dan merumuskan rumusan dasar negara yang dapat diterima oleh semua pihak.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara yang terkenal dengan Piagam Jakarta. Piagam ini berisi nilai-nilai penting seperti Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sidang Kedua BPUPKI: Membentuk Rancangan Undang-Undang Dasar

Sidang kedua BPUPKI pada Juli 1945 membahas aspek-aspek penting lainnya seperti bentuk negara, wilayah, kewarganegaraan, dan ekonomi. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar dibentuk untuk merumuskan rancangan UUD 1945. Hasil kerja panitia ini kemudian disahkan pada tanggal 14 Juli 1945 oleh sidang BPUPKI.

Baca Juga: 8 Tips Agar Kucing Peliharaan Selalu Merasa Bahagia, Yuk Cat Lovers Lakukan

Kontribusi Besar BPUPKI dalam Perjalanan Kemerdekaan

Meskipun BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), peran dan kontribusi BPUPKI dalam perjalanan menuju kemerdekaan tidak dapat diremehkan. BPUPKI berhasil merumuskan dasar-dasar penting yang membentuk fondasi negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Dengan Pancasila sebagai dasar negara dan nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Jakarta, Indonesia memiliki landasan kuat untuk membangun negara yang adil, beradab, dan demokratis. Pengorbanan dan kerja keras para anggota BPUPKI menjadi tonggak bersejarah yang mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan yang dicapai pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sumber : berbagai sumber

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa