SUKABUMIUPDATE.com - Belasan rumah dilaporkan mengalami kerusakan imbas gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,0 yang mengguncang Pulau Jawa tepatnya di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB.
Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal membeberkan dampak kerusakan gempa itu tersebar di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo.
"Total dampak adalah 19 titik," kata Danang dalam keterangannya yang dikutip Tempo.co, Jumat malam.
Dampaknya antara lain rumah warga rusak 15 unit, fasilitas pemerintah satu titik, fasilitas kesehatan satu titik, dan fasilitas pendidikan dua titik.
Baca Juga: BMKG: Gempa di Selatan Jawa akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
BPBD DIY mencatat gempa bumi susulan sempat terjadi setidaknya lima kali hingga pukul 20.40 WIB.
Hal itu berdasarkan hasil monitoring BMKG. "Ada lima kali gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,5 hingga pukul 20.40.sejak gempa pertama," kata dia.
BPBD mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Sementara agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Danang.
"Periksa juga dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata dia.
Sementara itu hingga pukul 20.16 WIB Jumat malam ini, belum ada informasi kerusakan imbas gempa di selatan Jawa tersebut di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
"Untuk saat ini belum ada laporan dari dampak gempa tersebut, mudah-mudahan tetap aman tidak ada dampak," singkat Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim kepada sukabumiupdate.com.
Diketahui, meskipun hanya beberapa detik getaran gempa Yogyakarta, namun cukup terasa di Sukabumi.
"Kami sudah menginstruksikan petugas untuk bersiaga antisipasi ada dampak," tambah Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat.
SUMBER: TEMPO.CO