SUKABUMIUPDATE.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun saat ini tengah ramai diperbincangkan karena sederet ajaran Islam yang dianggap menyimpang. Ajaran Ponpes Al Zaytun ini mengundang kontroversi warganet karena disebut tidak sesuai dengan tuntunan Islam pada umumnya.
Buntut ajaran menyimpang di Ponpes Al Zaytun itu, sebuah aliansi yang diduga adalah Forum Indramayu Menggugat (FIM) melancarkan aksi demo menggeruduk Pondok Pesantren viral itu, Kamis (15/6/2023).
Baca Juga: Sakit Hati Ditagih Uang Kas: Pelajar SMP Dirampok, Disetubuhi dan Dicekik hingga Tewas
Sebanyak 5.000 massa, sebagaimana dilansir dari Instagram/@indramayuupdate, diterjunkan untuk melakukan aksi demonstrasi kepada pemimpin Ponpes Al Zaytun yang viral, Panji Gumilang.
Dalam aksi itu, warga yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat memberikan sederet tuntutan soal beberapa kontroversi Ponpes Al Zaytun yang viral di media sosial. Kontroversi Al Zaytun tersebut yakni dugaan aliran sesat hingga dugaan soal kasus pencabulan.
Baca Juga: 4 Fakta Kasus Pencabulan di Al Zaytun, Ponpes Viral Karena Kontroversi Shalat Ied
Dikutip terpisah dari Tribun Cirebon, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, pihaknya telah mengetahui perihal aksi tersebut. Personel polisi juga dikerahkan untuk mengawasi aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Untuk mengamankan, sampai saat ini kita update perkembangannya. Personel disiapkan sesuai dengan jumlah massa yang ada" kata Fahri, Rabu (14/6/2023) kemarin.
Panji Gumilang sebelumnya telah menyiapkan benteng pertahanan guna menghadapi aksi unjuk rasa warga. Pemimpin Ponpes Al Zaytun itu mengerahkan ribuan massa untuk aksi tandingan.
Panji Gumilang terus memantau gerbang utama Ponpes Al Zaytun karena ingin menyaksikan langsung warga demonstrasi tersebut. Bahkan, massa aksi tandingan dari Ponpes Al Zaytun sudah siap siaga sejak pagi sambil terus melafalkan doa melalui pengeras suara.
Baca Juga: Kepala Bocor, Balita Tertimpa Timbangan Dacin di Posyandu Sukabumi
Sebelumnya diberitakan, ada beberapa ajaran-ajaran nyeleneh dari Ponpes Al Zaytun yang berada di Indramayu, Jawa Barat, diantaranya:
1. Sholat Idul Fitri dengan Shaf Campur
Pada saat pelaksanaan Idul Fitri 1444 H kemarin, Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan masyarakat karena video kegiatan Sholat Id yang ada di ponpes tersebut.
Hal yang menjadi kontroversi adalah sholat Ied tersebut mencampurkan shaf perempuan dan juga laki-laki. Hal ini jelas berbeda dengan tata cara sholat berjamaah yang dilakukan oleh umat muslim pada umumnya.
Video Sholat Ied tersebut sempat beredar di sejumlah akun media sosial, salah satunya yang diunggah oleh akun Instagram @unikinfo_id.
2. Dosa Zina Bisa Ditebus dengan Uang
Kembali menjadi sorotan, ponpes Al Zaytun sempat mengeluarkan ajaran yang tidak biasa, yaitu menebus dosa zina dengan uang.
Hal tersebut diungkap oleh Ken Setiawan yang merupakan mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) melalui kanal YouTube Herry Pras.
Secara terang-terangan Ken menyebut bahwa ponpes tersebut melarang santrinya untuk berpacaran ataupun berzina.
Namun, peraturan tersebut tidak berlaku untuk orang yang mempunyai uang, hal tersebut karena dosa akibat zina bisa ditebus dengan menggunakan uang.
3. Ajak Santri Nyanyikan Lagu Yahudi
Sempat beredar sebuah video momen saat Panji tengah mengenalkan ucapan salam ala Yahudi. Dalam video tersebut, ia bahkan mengajak santri dan juga tamunya untuk mengucapkan salam untuk umat Kristen.
Ia juga menyebut, ucapan salam tak hanya Assalamualaikum saja, dan salam juga bisa dilakukan dengan cara bernyanyi.
4. Adzan yang Berbeda
Tidak lama setelah adanya kontroversi Id yang mencampurkan shaf salat, beredar sebuah video salah satu santri ponpes Al Zaytun yang melantunkan azan salah dengan cara yang berbeda.
Di setiap lantunan adzan tersebut, muadzin kerap melakukan gerakan tangan yang tidak biasa. Selain itu, Adzan juga dikumandangkan dengan tidak menghadap kiblat, tetapi menghadap santri.
5. Rencanakan Bangun Pesantren Kristen
Panji sempat menyebut bahwa ia mempunyai rencana untuk membangun pondok pesantren bagi umat Kristen.
Selain itu, ia juga disebut-sebut akan membangun gereja dalam area Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu.
6. Tidak Percaya Allah Bisa Bahasa Arab
Terbaru, dalam pertemuannya, Panji menyebut bahwa ia tidak percaya Allah bisa menggunakan bahasa Arab.
Ia berpikir tentang bagaimana Allah SWT bisa berbicara dalam bahasa Arab pada saat umat manusia yang memiliki ragam bahasa.