SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus dugaan gratifikasi yang menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) lainnya, yakni KSD dan HTA.
Direktur Penyidikan KPK Komisaris Besar Asep Guntur Rahayu membenarkan hal tersebut dan saat ini masih proses penyelidikan. “Betul, masih penyelidikan,” kata Asep seperti dikutip tempo.co, Rabu, (14/06/2023).
Namun, Asep belum mengungkap pasal-pasal terkait yang sedang diusut oleh KPK, atau bagaimana peran ketiganya dalam kasus tersebut.
Meski begitu, informasi yang diterima Tempo menyebut KPK sedang mengusut dugaan penyalahgunaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara dan dugaan gratifikasi di lingkungan Kementan Tahun 2019-2023.
Tempo masih berupaya mengkonfirmasi dugaan tindak pidana korupsi tersebut dan meminta tanggapan dari pihak Kementan. Namun hingga berita ini ditayangkan, pertanyaan yang diajukan Tempo lewat pesan pendek kepada Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi belum direspons.
PDIP usul Syahrul dicopot
PDIP sempat mengusulkan agar Syahrul dicopot dari jabatannya. Menurut Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, usulan tersebut tidak hanya didasarkan pada kinerjanya. Asal partai menteri tersebut, kata dia, juga mempengaruhi usulan reshuffle.
“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot, seperti dikutip Tempo, Selasa, 3 Januari 2023.
Djarot juga menilai menteri NasDem agak tidak cocok dengan kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pasalnya, di sisi lain NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai sosok antitesa Jokowi.
Menanggapi usulan PDIP tersebut, Syahrul tak mau ambil pusing. Menurut Syahrul, dirinya sudah bekerja sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Saya enggak mengerti, saya tidak mengerti itu (desakan reshuffle PDIP). Tetapi rasanya semua menteri kerja maksimal karena Pak Jokowi sangat memaksa kita di lapangan," ujar Syahrul saat ditemui di kawasan DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Januari 2023.
Syahrul mengklaim dirinya sebagai seorang pekerja keras, sehingga dia tak mau ambil pusing soal dinamika politik di kabinet. Ia mengaku memulai kariernya dari seorang lurah, camat, dan kini menjadi menteri.
"Aku ini orang kerja, aku ini mulai dari lurah, camat, aku kerja aja, mau kapan aku kerja, aku (dulunya) enggak bisa baca," kata Syahrul.
Sumber : tempo.co