SUKABUMIUPDATE.com - Kasus dukun palsu pengganda uang di Indonesia cukup sering terjadi. Bahkan dukun palsu tersebut ada yang memakan banyak korban nyawa termasuk salah satunya warga Sukabumi.
Pria berinisial PO (53 tahun) warga Sukabumi diketahui dijanjikan uang sebesar Rp 5 miliar oleh T alias Mbah Slamet (45 tahun), seorang pria yang mengaku dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Korban sudah memberikan uang sebagai mahar sebesar Rp 70 juta, lantas menagih janji itu kepada Mbah Slamet. Jengkel terus ditagih, dukun pengganda uang itu membunuh korbannya dengan racun.
Kasus dukun palsu Mbah Slamet itu cukup menggemparkan Indonesia lantaran korbannya mencapai belasan orang.
Baca Juga: Korbannya Ada dari Sukabumi, Ini Alasan Dukun Pengganda Uang Masih Dipercaya
Selain Mbah Slamet masih banyak kasus serupa yang terjadi di Indonesia. Modusnya hampir sama yakni menjanjikan korbannya jika uang mereka akan mampu dilipatgandakan tanpa harus susah-susah bekerja.
Dengan masih banyaknya orang yang ingin memiliki banyak harta dengan cara cepat menjadikan praktek para dukun palsu itu mudah memakan korban.
Melansir dari Yoursay.id (Jaringan Suara.com) yang merujuk berbagai sumber, inilah 8 kasus dukun palsu pengganda uang yang sempat menggemparkan Indonesia.
1. Padepokan Satrio Bayu Aji
Terjadi pada 2016, kasus penipuan berkedok penggandaan uang melibatkan AH (35) beserta asistennya, R (25).
Keduanya merupakan petinggi Padepokan Satrio Bayu Aji yang berlokasi di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Dukun Santet, Pasutri di Mandrajaya Sukabumi Tempuh Jalur Hukum
Padepokan Satrio Bayu Aji mengiming-imingi para pengikutnya dengan barang-barang bertuah, ilmu pelet, dan perjanjian penggandaan emas batangan.
Aksi padepokan ini makan korban dua orang yang tewas dibunuh dengan racun potasium sianida.
2. Dimas Kanjeng
Jawa Timur digegerkan kasus penggandaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi (46), penguasa Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo pada 2016.
Selain penggandaan uang, kasus ini juga disertai pembunuhan yang mengakibatkan dua orang kehilangan nyawa, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani.
Taat Pribadi membunuh kedua pengikutnya itu karena khawatir praktek tipu-tipu penggandaan uang yang dilakukannya terbongkar.
Baca Juga: Dituduh Dukun Santet, Rumah Pasutri di Ciemas Sukabumi Dirusak
Aksi nyelenehnya ini bahkan berhasil memperdaya salah satu politisi Indonesia sekaligus profesor jebolan universitas di AS, Marwah Daud Ibrahim.
Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi sudah disidangkan pada 2018 dan ia diganjar vonis penjara 21 tahun.
3. Dukun SYD
Dukun palsu berinisial SYD (50) ini melakukan praktek penipuan berkedok penggandaan uang pada 2020 di Sleman, Yogyakarta.
Trik tipu-tipu yang dilakukan SYD sarat unsur klenik yang disertai aneka sesajen dan ritual sihir abal-abal untuk meyakinkan korban bahwa ia memang bisa mengandakan uang.
SYD diketahui pernah melakukan penipuan sebelumnya dan telah bebas pada 2015. Korban tipu-tipu penggandaan uang yang dilakukannya mencapai Rp300 juta lebih.
Baca Juga: Modus Gandakan Uang, Seorang Dukun Cabul Setubuhi Remaja 19 Tahun
4. Dukun IS
Kasus penggandaan uang disertai penipuan dan pembunuhan yang dilakukan dukun IS (57) terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada 2021.
Kasus ini makan korban sebanyak tiga orang yang tewas karena diracun dengan air yang dicampur potasium sianida.
Air campuran tersebut harus diminum sebelum korban sampai di rumah dan disebut sebagai prasyarat agar uang bisa digandakan.
Si dukun palsu IS berhasil melarikan uang tunai sebesar Rp25 juta.
Baca Juga: 9 Fakta Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Ada Korban dari Sukabumi!
5. Yohanes Suryono
Pada 2021, dukun palsu pengganda uang bernama Yohanes Suryono alias Abah (55) asal Banjar melakukan praktek tipu-tipunya disertai ritual makan daging kambing.
Korbannya disuguhi sajian daging kambing yang diolah bersama racun tikus. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan satu kritis.
Yohanes Suryono berhasil dibekuk kemudian dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana penipuan dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.
6. Abah Yanto
Awal 2023, Abah Yanto melaksanakan ritual penggandaan uangnya melalui medium jenglot dan keris sampai punya pengikut di wilayah Lamongan, Tuban, Gresik dan Surabaya.
Kasusnya terkuak berkat laporan korban yang sempat menyerahkan uang sebesar Rp565 juta untuk digandakan menjadi Rp3,9 miliar tapi tidak ada buktinya.
Total uang korban yang dikembalikan hanya berjumlah Rp170 juta uang asli sisanya uang mainan semua.
7. Komplotan Wowon
Pada 2023, Cianjur digemparkan oleh kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh komplotan Wowon.
Kasus berkedok praktek penggandaan uang melalui medium amplop ini juga mengakibatkan sembilan orang kehilangan nyawanya.
Komplotan pembunuh ini terdiri dari Wowon Eriawan alias Aki Banyu (60), Solihin alias Duloh (64) dan M. Dede Solehudin (35).
Kini, ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 KUHP terkait pembunuhan berencana.
8. Mbah Slamet
Mbah Slamet atau Slamet Tohari (45), dukun palsu bermodus penggandaan uang di Banjarnegara viral usai aksi pembunuhan terhadap 12 orang pasiennya terbongkar.
Diduga dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Mbah Slamet telah memperdaya banyak orang dengan iming-iming uang yang telah disetorkan padanya bakal berlipat ganda.
Kesal selalu ditagih hasil penggandaan uang oleh korban, akhirnya Mbah Slamet ambil tindakan nekat untuk membungkam mereka selamanya.
Mbah Slamet tega melenyapkan nyawa korban-korbannya dengan cara diracun pakai air campuran potas.
Aksi Mbah Slamet terbilang paling sadis karena jumlah korbannya mencapai 12 orang. Paling banyak di antara kasus-kasus serupa di atas.
Sumber: Yoursay.id/Arief Gunawan Pratama (Jaringan Suara.com)