SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti BRIN AP Hasanuddin akhirnya telah ditangkap oleh Bareskrim Polri atas kasus ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
Kabar penangkapan peneliti BRIN tersebut dibenarkan oleh Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiari Bachtiar.
Adi juga mengatakan jika penangkapan terhadap AP Hasanuddin dilakukan hari ini, Minggu (30/4/2023) di daerah Jombang.
Baca Juga: Neo-Khawarij, Kata Ketua Muhammadiyah Sukabumi Soal Pernyataan Peneliti BRIN
"Benar bahwa penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri hari ini minggu 30 April 2023 telah melakukan penangkapan terhadap Saudara AP di daerah Jombang atas perkara yang dilaporkan oleh pelapor dalam hal ini Muhammadiyah," kata Adi seperti menghimpun dari Suara.com.
Adi juga mengatakan bahwa pihaknya akan segera merilis terkait penangkapan itu pada Senin besok.
"Yes jam 11 (rilis penangkapan)," ujarnya.
Baca Juga: 30 Link Download Gambar Ucapan Hari Buruh untuk Dibagikan ke Media Sosial, Gratis!
Diberitakan sebelumnya, peneliti BRIN, Andi Pangerang (AP) Hasanuddin dilaporkan ke Bareskrim Polri buntut komentar ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
Laporan itu dilayangkan oleh Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah pada Selasa, 25 April 2023. Ketua Bidang Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah dan tim tiba di Bareskrim sekitar pukul 09.30 WIB.
Nasrullah mengatakan Hasanuddin dilaporkan terkait ujaran kebencian kepada warga Muhammadiyah. Salah satu bukti yang dibawa oleh Nasrullah dalam pelaporannya adalah komentar Hasanuddin di Facebook.
"Sehubungan dengan adanya dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan fitnah, penyebaran ujaran kebencian dan/atau ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah yang dilakukan oleh saudara AP Hasanuddin melalui akun facebook," kata Nasrullah saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, peneliti BRIN dan LAPAN bernama AP Hasanuddin menulis sebuah komentar yang kontroversial melalui akun Facebook-nya.
Komentar tersebut mengatakan bahwa dia akan membunuh umat Muhammadiyah, dan telah menjadi viral di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu, AP Hasanuddin juga menantang warganet untuk melaporkan dirinya ke pihak berwajib.
Selain itu, Thomas Djamaluddin, seorang astronom dan peneliti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, juga viral karena menulis tanggapan terkait penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah yang berbeda dengan pemerintah.
Sumber: Suara.com