Diduga ‘Gauli’ Puluhan Santri, Polisi Buru Pengasuh Ponpes di Jawa Timur

Jumat 21 April 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi. Diduga ‘Gauli’ Puluhan Santri, Polisi Buru Pengasuh Ponpes di Jawa Timur (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Diduga ‘Gauli’ Puluhan Santri, Polisi Buru Pengasuh Ponpes di Jawa Timur (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Muhammad Tamyiz Al-Faruq saat ini sedang diburu oleh Aparat Kepolisian Resor atau Polres Malang, karena diduga telah mencabuli puluhan santri sebuah pondok pesantren yang berada di wilayah Desa Tangkilsari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Nur Leha.

Nur Leha mengatakan jika pengasuh Pondok Pesantren tersebut sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Juga: 50 Link Download Gambar Ucapan Idul Fitri Gratis, Untuk Jadi Status di Medsos

“Dia sudah kami masukkan ke dalam DPO (daftar pencarian orang) akibat mangkir tiga kali dari panggilan pemeriksaan sejak pertengahan tahun lalu,” kata Leha, Kamis, (20/4/2023) seperti mengutip dari Tempo.co.

Diketahui, Tamyiz masuk DPO Nomor: DPO/14/IV/2023/Satreskrim sejaktanggal 14 April 2023. Tamyiz diduga melanggar ketentuan Pasal 82 juncto Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak: Setiap orang dilarang melakukan kekerasan, ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.

Kasus asusila itu dilaporkan empat korban pertama kali ke Unit PPA pada Juni 2022. Para korban didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Pos Malang. 

Baca Juga: 30 Link Download Gambar Ucapan Idul Fitri 2023 Gratis untuk Update di Media Sosial

Usia rata-rata korban 17 tahun dan sebagian besar korban sudah keluar dari pondok pesantren yatim dan duafa tersebut.

“Saat peristiwa itu terjadi, para korban masih jadi santriwatinya. Modus pencabulannya ada beberapa cara, seperti memberi ciuman, sentuhan yang mengenai bibir. Kadang ada juga yang ditepuk bagian belakang atau pahanya. Itu membuat santrinya malu dan resah, tapi tak bisa melawan,” ujar Nur Leha.

Konsultan Women’s Crisis Center (WCC) Dian Mutiara Dhia Al Uyun mengatakan, Tamyiz masih aktif mengajar di pesantrennya sebelum masuk DPO. 

Bahkan ia beberapa kali mengisi acara di sebuah stasiun televisi lokal di Malang. Tamyiz juga sering membawa nama para santri untuk mencari sumbangan ke pelbagai lembaga dan perusahaan.

Pelecehan seksual itu pertama kali terbongkar pada 2020. Bermula dari pertanyaan seorang korban kepada salah satu ustad di pesantren itu tentang apa hukum seorang ustad mencium santriwatinya. 

Ustad yang ditanya tentu terkejut. Setelah ditelusuri, beberapa santri mengaku mengalami kejadian serupa.

Si ustad kemudian mendampingi sejumlah korban untuk melapor kepada kepala Desa Tangkilsari, WCC Dian Mutiara, dan LBH Surabaya Pos Malang.

Menurut Dhia, WCC menerima laporan dari korban pada 13 Desember 2021. Kemudian korban bersama WCC dan LBH mengadu ke Unit PPA Polres Malang pada 7 Juni 2022.

“Tersangka menghilang dari pesantrennya setelah dapat panggilan polisi tak lama setelah kami membuat pengaduan. Kemudian pihak keluarga tersangka mendatangi korban dan menyalahkan korban karena harus bertanggung jawab atas nasib pondok dan seterusnya,” kata Dhia.  

Dhia menegaskan, tersangka pelaku bukan sekadar pengasuh, tapi sekaligus jadi pemilik, ketua yayasan, dewan pembina, dan juga pengajar. 

Posisi ini mengakibatkan terjadinya ketimpangan relasi kuasa antara tersangka dan korban sehingga korban pun awalnya takut mengadu, serta membuat tersangka merasa kebal hukum.  

Selain lima korban yang melapor, diduga ada puluhan korban lain yang mengalami pelecehan seksual. 

Tapi mereka tak berani melapor karena mendapat tekanan dari pihak pesantren. Apalagi sebagian besar korban merupakan anak yatim yang miskin sehingga sangat bergantung pada donatur pondok pesantren supaya mereka mendapat pendidikan yang layak.

“Ada beberapa korban yang tidak bisa kami akses karena tidak diizinkan keluar dari pondok,” ujar Dhia.

Saat ini para korban dalam pengawasan dan pendampingan WCC, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, LBH Surabaya Pos Malang, dan didukung oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola22 Desember 2024, 11:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Persita Tangerang di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Persita Tangerang akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-16.
Persib Bandung vs Persita Tangerang akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-16. (Sumber : X@persib/@Persitajuara).
Science22 Desember 2024, 10:07 WIB

Bencana Hidrometeorologi Masih Mengancam: 82 Ton NaCL Disemai di Selatan Jawa

Berawal dari langit Sukabumi dan Cianjur,, OMC terus dilakukan di atas Jawa Tengah hingga Jawa Timur, mencakup semua kawasan di selatan pulau jawa.
Pesawat yang digunakan BPNP untuk OMC di selatan Jawa (Sumber: dok BNPB)
Nasional22 Desember 2024, 09:14 WIB

Libur Nataru 2025: Catat! Jadwal Contra Flow di Tol Jakarta Bogor Ciawi

mabes polri menegaskan bahwa penerapan kebijakan sistem ini akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di lapangan.
Ilustrasi contra flow (Sumber: pengelolah jalan tol)
Food & Travel22 Desember 2024, 09:00 WIB

Resep Tom Yam Suki : Sajian Sup Thailand yang Pas untuk Cuaca Dingin

Cuaca dingin atau musim hujan sering kali membuat kita mencari hidangan yang menghangatkan tubuh sekaligus menggugah selera. Salah satu pilihan yang sempurna adalah Tom Yam.
Resep Tom yam Suki (Sumber : Twitter/@ThreadDapur)
Aplikasi22 Desember 2024, 08:00 WIB

40 Link Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2024, Ungkapan Cinta untuk Bunda Tersayang

Twibbon menawarkan cara yang unik dan menarik untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada ibu.
Menggunakan twibbon di Hari Ibu adalah cara sederhana namun bermakna untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada ibu (Sumber : twibbonize.com).
Food & Travel22 Desember 2024, 07:00 WIB

Resep Risol Bihun, Camilan Lezat Untuk Akhir Pekan Bersama Keluarga

Risol Bihun sebagai salah satu camilan untuk dinikmati bersama keluarga di rumah ketika akhir pekan. Paling enak lagi menyantap makanan satu ini dengan sambal atau cabe rawit pedas.
Resep Risol Bihun, Camilan Lezat Untuk Akhir Pekan Bersama Keluarga (Sumber : Freepik.com/@suksao)
Science22 Desember 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Desember 2024, Jangan Lupa Bawa Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 22 Desember 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 22 Desember 2024. (Sumber : Freepik)
Sukabumi21 Desember 2024, 23:38 WIB

Kronologi Kecelakaan di Salakopi Sukabumi, Avega Tabrak Calya Gegara Sopir Ngantuk

Gegara sopir mengantuk, berikut kronologi kecelakaan dua mobil di Salakopi Cicantanyan Sukabumi.
Kecelakaan mobil di Selakopi. | SU/Ikbal (Sumber : SU/Ikbal)
Sukabumi21 Desember 2024, 22:36 WIB

Pemkab Sukabumi Kebut Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Wilayah

Tersisanya tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana, menurut Bupati Sukabumi Marwan Hamami karena infrastruktur yang belum normal.
Pakai motor trail, Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan unsur Forkopimda kunjungi wilayah yang terisolir bencana di Tegalbuleud dan Pabuaran, Sabtu (21/12/2024). (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi21 Desember 2024, 21:14 WIB

Pengaspalan Jalan di Kertaangsana Sukabumi Disorot Warga, Ini Respons Disperkim

Penjelasan Disperkim Kabupaten Sukabumi soal proyek pengaspalan jalan desa di Kertaangsana Nyalindung Sukabumi.
Kondisi jalan aspal yang baru selesai dikerjakan namun mengalami kerusakan di Desa Kertaangsana, Nyalindung Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)