SUKABUMIUPDATE.com - PO (53 tahun) seorang warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi menjadi korban pembunuhan yang dilakukan dukun berinisial T alias Mbah Slamet (45 tahun) di Banjarnegara, Jawa Tengah. Korban dihabisi dengan cara diracun oleh dukun yang mengaku pengganda uang itu.
Korban dibunuh karena selalu menagih uang Rp 70 juta yang sudah diberikan kepada Mbah Slamet. Kepada korbannya, Mbah Slamet menyatakan bisa menggandakan uang Rp 70 juta itu menjadi Rp 5 miliar.
Kini Mbah Slamet telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Banjarnegara. Adapun mayat korban ditemukan dalam keadaan terkubur di jalan setapak menuju hutan turut Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Baca Juga: Fakta dari Sukabumi, Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
Dilansir suarajawatengah.id (grup suara.com), setelah terkuak kasus pembunuhan PO, baru baru ini polisi menemukan 10 mayat lainnya. Sehingga total sudah ada 11 mayat yang ditemukan. Mayat-mayat itu diduga korban pembunuhan dukun pengganda uang.
Penemuan 10 mayat ini merupakan hasil pendalaman yang dilakukan Sat Reskrim Polres Banjarnegara. Dari keterangan tersangka, Sat Reskrim kembali melakukan penggalian.
mayat-mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. Dari pantauan di lokasi, hingga Senin, 3 Maret 2023 pukul 15.00 WIB, polisi sudah menemukan 10 mayat.
Baca Juga: Ditipu Penggandaan Uang oleh Wowon, 2 TKW Rugi hingga Ratusan Juta
Sontak, masyarakat kembali geger dan bahkan turut menyaksikan penggalian di sekitar lokasi. 10 mayat tersebut ditemukan terkubur di lahan milik tersangka. Beberapa mayat bahkan di kubur dalam satu liang.
"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,"kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro, Senin (3/4/2023).
Selain itu, polisi juga mendapati mayat yang diperkirakan sudah lama terkubur. Sebab, hanya tinggal tulang belulang yang tersisa di liang.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman kasus pembunuhan yang dilakukan sang dukun.
Mengenai kepastian jumlah korban, pihak kepolisian masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan.
"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami masih terus melakukan pengembangan kasus ini,"tegasnya.
Sumber: Suara.com/Citra Ningsih