SUKABUMIUPDATE.com - Rapat dengar pendapat mengenai transaksi janggal Rp 349 T menjadi hal yang ditunggu-tunggu publik. Banyak orang ingin mengetahui kejelasan transaksi yang dianggap janggal tersebut mengingat nilainya pun sangat fantastis.
Rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait transaksi janggal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berlangsung panas.
Sejak awal, rapat dengar pendapat tersebut langsung diwarnai banyak sekali interupsi.
Melansir dari Suara.com, interupsi yang pertama datang dari Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman yang mempertanyakan alasan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani absen dalam RDP hari ini.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap THR PNS 2023 Cair 4 April, Dosen dan Guru Dapat yang ‘Spesial’
Interupsi selanjutnya datang dari Fraksi PAN Mulfachri Harahap yang menilai apabila Sri Mulyani tidak hadir maka RDP yang digelar hari ini dianggap mubazir.
Diawali ketika pimpinan RDP, Ahmad Sahroni mengatakan akan mengadakan RDP lanjutan jika dirasa perlu mendengar keterangan dari Sri Mulyani.
"Pak Mulfachri, kita akan undang dengan forum yang sama dengan mengundang ketua Komite Nasional TPPU bersama nanti," kata Sahroni di ruangan rapat kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).
"Berarti ada rapat lagi, kan mubazir rapat hari ini untuk apa kira-kira begitu," ujar Mulfachri.
Belum selesai Mulfarchi menyampaikan pendapatnya, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar Adies Kadir menyela. Setelahnya, Mulfachri kembali melanjutkan pendapatnya dan tetap merasa RDP kali ini mubazir apabila Sri Mulyani tidak hadir.
Baca Juga: Telantarkan Jemaah, Travel Umrah Ini Punya 316 Cabang di Indonesia
"Interupsi pimpinan," kata Adies.
"Seharusnya rapat ini bisa mengklarifikasi semua hal terkait dengan semua spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat terkait kasus ini, jadi kalau kita harus menggelar rapat lagi, saya kira itu sesuatu yang mubazir," ucap Mulfachri.
Selepas Mulfachri menyampaikan argumennya, Adies kemudian menjelaskan jika Sri Mulyani harus menghadiri rapat tingkat regional ASEAN yang digelar di Bali. Oleh sebab itu, kehadiran Sri Mulyani tidak bisa dipaksakan hari ini.
"Terkonfirmasi hari ini Ibu Sri Mulyani memimpin rapat dengan menteri ekonomi se-ASEAN di Bali, jadi ini satu tugas negara yang tidak mungkin juga beliau wakilkan," jelas Adies.
Sahroni lalu meminta persetujuan forum untuk memulai RDP. Tiba-tiba, Anggota Komisi III Fraksi Demokrat menyela dan hendak mengajukan interupsi. Namun Sahroni tidak mengindahkan hal tersebut.
Baca Juga: Cerita Keluarga Soal Sosok Pria yang Diduga Terkait Hilangnya YouTuber Sukabumi
"Setuju ya teman-teman?," tanya Sahroni.
"Setuju," jawab forum.
"Supaya diskusinya lebih mantap pada permulaan, kalau enggak nanti debat cuma karena sri mulyani nggak datang sayang," ucap Sahroni.
"Interupsi pimpinan," kata Santoso
"Udah udah ya, Pak Santoso," timpal Sahroni.
Sri Mulyani Absen
Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman mempertanyakan absennya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR bersama Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU. Sejatinya Sri Mulyani diharapkan datang sebagai anggota Komite.
Adapun Menkopolhukam Mahfud MD dan Kepala PPATK Ivan Yustivandana sudah hadir di ruangan. Mereka berdua hadir dalam kapasitas sebagai ketua dan sekretaris Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kemudian menanggapi interupsi Habiburokhman yang ingin mengkonfirmasi perihal absennya Sri Mulyani.
"Ya jawabannya sebenarnya Bu Sri Mulyani ada kegiatan lain. Cuma karena pak ketua komite sudah hadir mungkin di kesempatan lain kalau memang Bu Sri Mulyani akan dijadirkan di kesempatan lain nanti akan kita undang," kata Sahroni.
"Tapi hari ini, dalam forum ini kita semua pengen informasi isu Rp349 tilrilun ini akan lebih dalam untuk kita sikapi. Agar publik tidak bertanya-tanya," ujarnya.
Menanggapi Sahroni, Habiburokhman menyatakan seberapa pentingnya kehadiran Sri Mulyani dalam rapat hari ini. Mengingat persoalan mengenai transaksi Rp 349 Triliun tidak terlepas daei Sri Mulyani.
"Justru itu pimpinan. Kemarin dialog kita adalah ingin mencari kejelasan di hari ini. Karena itu kan karena persoalan ini menyangkut keterangan tiga pihak Pak Mahfud, Ibu Sri Mulyani dan pak Kepala PPATK karena ini pentingnya kehadiran Ibu Sri Mulyani hari ini. Ada kegiatan lain, kegiatan apa gitu lho," tanya Habibrokhman.
Sahroni kemudian menyampaikan informasi tentang kegiatan lain yang sedang dijalankan Sri Mulyani berkaitan dengan pertemuan agenda ekonomi.
Sahroni sendiri memhami pentingnya kehadiran Sri Mulyani, namun begitu ia berpandangan rapat tetap bisa berjalan mengingat ada Mahfud dan Ivan.
Kendati begitu, Habiburokhman meminta penjelasan tegas atas absennya Sri Mulyani.
Sumber: Suara.com