SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial seorang anak SD yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya diduga sering dicemooh karena tak memiliki ayah.
Kabar anak SD meninggal karena bunuh diri tersebut dibagikan ulang oleh akun Twitter @convomfs pada tanggal 1 Maret 2023 kemarin, dan langsung mendapatkan berbagai macam reaksi dari warganet dan viral.
Diketahui anak SD itu berinisial MR (11 tahun) yang tinggal di rumah bersama ibu dan kakaknya usai sang ayah meninggal beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Peneliti Prediksi Gempa M8 Bisa Terjadi di Indonesia Bulan Maret 2023
Melansir dari Suara.com, berikut lima fakta MR yang memutuskan mengakhiri hidupnya karena diduga sering dirundung tak memiliki ayah setelah pulang bermain.
1. Kronologi Kejadian
MR adalah bocah SD asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Dia meninggal gantung diri pada Senin, 27 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB. Korban ditemukan ibu kandungnya inisial WS (50).
Baca Juga: 11 Drakor yang Pernah Dibintangi Song Hye Kyo, Salah Satunya The Glory
"(Ibu kandungnya) syok melihat tubuh anak keduanya tergantung, lalu ia lari meminta bantuan ke warga," ucap Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi ketika dikonfirmasi pada Selasa pagi. 28 Februari 2023.
WS sempat menelepon anak pertamanya yang juga kakak kandung korban berinisial MN (25) untuk segera pulang ke rumah.
WS merupakan penyandang disabilitas dengan jari-jari tangannya tak utuh. Oleh karenanya dia kesulitan untuk menurunkan sang anak dari jerat tali.
Baca Juga: Sinopsis Film Resident Evil, Ketegangan Menghadapi Zombie Tayang di Bioskop Trans TV
2. Sempat Dilarikan ke Klinik
Tak lama berselang, MN datang bersama ketiga rekannya. Setiba di rumah dia mencoba memanggil ibu dan adiknya namun tak ada jawaban.
MN kemudian masuk lewat dapur. Dia kaget melihat adiknya dalam posisi tergantung di tiang dapur yang kemudian langsung coba diturunkan. Ketika itu nadi MR masih sempat berdenyut.
Baca Juga: Gempa M5.6 Guncang Sumatera Barat Pagi Tadi, Berpusat di Darat!
Usai melepaskan jeratan tali di leher MR, kakak dan tiga temannya langsung membawa korban ke klinik. Sayangnya nyawa MR tak tertolong ketika sampai di klinik daerah Pancer itu.
"Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat. Namun setibanya di klinik, korban sudah meninggal dunia," jelas Basori Alwi.
3. Keluarga Tolak Otopsi
MR kemudian dibawa pulang dan langsung dimakamkan. Pihak keluarga tak menghendaki dilakukan otopsi. Mereka hanya mengizinkan dilakukan pemeriksaan bagian luar tubuh pada MR.
Dari hasil pemeriksaan, MR meninggal karena gantung diri. "Korban langsung dibawa pulang pihak keluarga dan dimakamkan," tegas Basori Alwi.
4. Diduga Karena Dibully Anak Yatim
Sementara itu menurut keterangan WS pada polisi, MR sering di-bully teman-temannya karena tak punya ayah. Bahkan disebutkan MR beberapa kali pulang sekolah dalam keadaan murung.
"Anaknya sensitif, tiap pulang habis main selalu menangis dan dongkol," pungkas Basori Alwi.
Sumber: Suara.com (Trias Rohmadoni)