SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet meminta pemerintah menjaga pasokan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) menjelang datangnya bulan suci ramadan. Menurutnya, beberapa jenis bahan pokok masyarakat mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah seperti minyak goreng dan beras 5 kilogram di sejumlah toko retail.
"Saya melihat pemerintah hanya bercuap-cuap terkait kenaikan harga sembako di pasaran namun belum memberi perhatian khusus kepada pasokan bahan pangan yang cukup. Padahal jika harga pangan naik itu adalah sinyal keterbatasan pasokan pangan," kata Slamet di Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Selain pasokan, kata Slamet, pemerintah juga harus terus menjaga aksesibilitas masyarakat terhadap pangan dari segi keterjangkauan harga serta ketersediaannya. Ungkapan tersebut bukan tanpa alasan mengingat rilis indeks keamanan pangan Indonesia mnunjukkan penurunan yang cukup tajam dan salah satu nilai yang paling mengalami penurunan tajam adalah aksesibilitas terhadap pangan.
Baca Juga: Drh Slamet Minta Bapanas, Bulog, dan ID Food Tidak Jadi Sarang Mafia Pangan
Baru-baru ini Gubernur Jawa Timur, Khofifa Indar Parawansa mengeluhkan mengenai ketersediaan beras di Jawa Timur, padahal menurutnya provinsi yang ia pimpin tersebut surplus beras 3,1 juta ton namun beras mengalami kelangkaan di pasaran.
Senada dengan hal tersebut politisi senior PKS ini meminta pemerintah untuk mengambil langkah strategis menjaga pasokan pangan strategis sehingga memberikan rasa aman dan bahagia bagi masyarakat yang tengah menyambut kedatangan bulan suci ramadan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan beberapa komoditas strategis mengalami kenaikan harga (perbandingan day to day) seperti cabai merah keriting 0,65 persen Rp 300 rupiah, cabai rawit merah 1,39 persen Rp 850, minyak goreng bermerek kelas 1 0,23 persen, gula pasir 0,32 persen.
Sumber: Siaran Pers
(Advertorial)