SUKABUMIUPDATE.com - Wayang Kulit adalah salah satu jenis Kesenian wayang populer di Indonesia.
Kesenian Wayang Kulit dibuat menggunakan kulit yang berasal dari kambing atau kerbau, gagang dan kerangkanya terbuat dari tanduk kerbau.
Karakter khas kesenian wayang Kulit disebut Punakawan yang biasanya diperankan dalam Wayang ini. Punakawan tersebut ialah Semar, Bagong, Gareng dan Petruk, yang berasal dari Jawa.
Baca Juga: Budaya Khas Tatar Sunda, Simak Cerita Wayang Golek Semar Rarabi (Jaka Gintiri)
Baru-baru ini, Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo memberikan apresiasi terhadap peran Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang menginisiasi pagelaran wayang kulit bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan lakon 'Wahyu Makutharama', sebagai bentuk Sinergitas TNI-Polri, dikutip via Tempo.co.
Pada 7 November 2003 lalu, UNESCO telah mengakui pertunjukkan wayang kulit sebagai 'Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity' atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga.
"Karena itu kita patut bangga, salah satunya dengan turut melestarikan pagelaran wayang kulit sebagaimana dilakukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono," ujar Bamsoet usai menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan lakon 'Wahyu Makutharama', di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dikutip Senin, 6 Februari 2023.
Baca Juga: Respons Ridwan Kamil Soal Wacana Penghapusan Jabatan Gubernur: Tanya Pada Rakyat
Bamsoet menambahkan, selain sebagai upaya melestarikan seni dan budaya bangsa, event ini juga bisa semakin mendekatkan Polri dan TNI dengan masyarakat melalui jalur kesenian dan kebudayaan. Dengan demiakian, bisa semakin meningkatkan peran Polri dan TNI sebagai pengayom masyarakat.
Selain itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri ATR/Kepala BPN Marsekal TNI (purn) Hadi Tjahjanto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Waksad Letjen TNI Agus Subiyanto turut hadir.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, pagelaran wayang kulit ini sekaligus juga bentuk sinergitas Polri dan TNI, karena turut didukung oleh para personil TNI di bawah kepemimpinan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Sebelumnya, Polri juga telah mendukung pagelaran wayang orang 'Pandawa Boyong' yang diinisiasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
"Sinergitas dan kekompakan TNI-Polri ini sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, sekaligus keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Bamsoet.
Baca Juga: Marak Isu Penculikan Anak, Ketua DPRD Sukabumi Ingatkan soal Hoaks dan Peran Ortu
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, pagelaran wayang kulit tersebut menampilkan empat dalang, yakni Ki Harso Widisantoto, Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, Ki Yanto, dan Ki Sri Kuncoro. Penampilan hiburan juga akan dimeriahkan oleh Gareng Semarang, Sinden Elisha, Iis Sugiarto, dan Sinden Endah Laras.
"Wahyu Makutharama merefleksikan setiap nilai Pancasila. Di dalamnya berisikan wejangan hastha brata, yakni delapan pedoman yang bersumber pada sifat dan watak delapan unsur alam. Hastha brata sangat penting bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia karena memuat nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinan dan bersosial masyarakat," ujar Bamsoet.
Sumber: Tempo.co