Menkes Sebut Vaksin Booster Kedua Tak Jadi Syarat Perjalanan

Kamis 26 Januari 2023, 19:35 WIB
Menkes Budi Gunadi menyatakan vaksin booster kedua tak jadi syarat perjalanan. |Foto: Istimewa.

Menkes Budi Gunadi menyatakan vaksin booster kedua tak jadi syarat perjalanan. |Foto: Istimewa.

SUKABUMIUPDATE.com - Pelaksanaan suntik vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum yang berusia diatas 18 tahun telah dimulai sejak 24 Januari 2023 secara serentak di Indonesia. Lalu apakah vaksin booster kedua ini akan menjadi syarat perjalanan, seperti vaksin yang sebelum-sebelumnya?

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksin booster kedua ini tidak akan diberlakukan sebagai syarat perjalanan.

"Enggak [jadi syarat]," kata Budi usai rakornas transisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tahun 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023) dilansir dari tempo.co.

Baca Juga: Geger Video Syur Hubungan Terlarang Betrand Peto dengan Sarwendah, Cek Faktanya!

Kepastian ini disampaikan Budi setelah adanya pengumuman pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, akhir 2022 lalu. Meski PPKM dicabut, booster pertama sampai sekarang masih jadi syarat perjalanan.

Di sisi lain, program booster kedua sudah dimulai, dan menurut Budi sejauh ini masih gratis. Tapi Budi tak menutup kemungkinan bahwa pemerintah akan mengubahnya jadi berbayar, sebagai bagian dari strategi pandemi menuju endemi.

"Intinya intervensi pemerintah yang mengatur-atur masyarakat akan kami kurangi. Supaya partisipasi masyarakat atas kesadaran sendiri itu boleh ditingkatkan obat-obatan vaksinnya ada," ujar Budi.

Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

Dia belum memastikan wilayah yang jadi prioritas untuk penetrasi booster kedua. Sebab pemerintah masih menunggu hasil sero survei yang akan keluar hasilnya awal Februari.

Kasus Covid Kraken

Lebih lanjut, imbauan ke masyarakat untuk segera booster kedua disampaikan Budi menyusul adanya pasien pertama di Indonesia yang terkonfirmasi telah terjangkit subvarian Omicron XBB 1.5 alias Covid Kraken. Budi menyebut pihaknya terus melakukan surveillance dan penelusuran kontak erat dari pasien tersebut.

Berdasarkan pengamatan kementerian, Covid Kraken ini memiliki penularan yang cepat. "Tapi lemah, apa artinya? Hospitality (potensi pasien masuk rumah sakit)-nya enggak tinggi," kata Budi.

Baca Juga: Heboh Botol Miras di Setda Palabuhanratu Sukabumi, Ini Respons Bupati

Kemarin di DPR, Budi telah mengumumkan kasus Covid Kraken yang berasal dari warga negara asing alias WNA Polandia yang berkunjung ke Indonesia. WNA tersebut masuk ke Indonesia lewat Jakarta pada 6 Januari lalu. Kemudian, WNA ini ke Balikpapan pada 7 Januari. Atas temuan kasus ini, kementerian sedang menelusuri kontak erat pasien tersebut.

Budi Gunadi menyebut Kraken ini adalah cicit dari Omicron, BA.1 dan BA.1.5, dari BA.5 kemudian XBB. Meski virus ini terus bermutasi, Budi mengklaim imunitas masyarakat relatif lebih baik. "Kami harapkan sero-survei kan akan keluar di Februari, nah selama populasi kita baik, terutama yang orang tua yang punya komorbid itu imunitasnya masih tinggi, Insyaallah kalau ada varian baru bisa tertangani," ujarnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa