SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menata kembali pengelolaan Benih Bening Lobster (BBL) khususnya terkait mekanisme penangkapan dan perdagangannya. Ini disampaikannya saat rapat kerja dengan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Selasa (17/1/2023) di Senayan, Jakarta.
Menurutnya, nelayan penangkap BBL saat ini mengalami sejumlah kendala dalam menjual hasil tangkapannya karena belum berkembangnya usaha budi daya lobster dalam negeri. Sementara dalam PermenKP Nomor 16 2022, BBL tidak boleh dijual secara langsung kecuali untuk tujuan pembesaran (budi daya) di dalam negeri.
"Kebijakan ini sebenarnya sebuah langkah yang sangat baik, namun KKP juga perlu mengakselerasi sentra-sentra budi daya lobster di berbagai daerah agar mempermudah nelayan BBL menjual hasil tangkapannya," ungkap Slamet.
Baca Juga: Drh Slamet Kritisi Perpu Cipta Kerja Soal Kebijakan Impor Pangan
Politisi senior PKS ini juga menegaskan bahwa jika iklim budi daya lobster terlambat untuk berkembang maka secara alamiah para nelayan akan mencari jalan lain untuk menjual hasil tangkapannya salah satunya adalah potensi penyelundupan BBL akan semakin meningkat. Mengingat hal tersebut sangat terkait dengan pendapatan nelayan yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari berburu BBL.
"Di daerah pemilihan saya Kabupaten Sukabumi sangat terkenal sebagai salah satu daerah penghasil BBL namun belum ada usaha pembesaran lobster di sana. Oleh sebab itu saya meminta KKP untuk segera membangun beberapa sentra pembesaran lobster sebagai off taker dari BBL hasil tangkapan nelayan," ujarnya.
Dalam kesempatan rapat tersebut Slamet juga mengapresiasi beberapa capaian-capaian yang dilakukan oleh Menteri KKP, Wahyu Sakti Trenggono dalam memaksimalkan potensi sektor perikanan terhadap perekonomian nasional seperti peningkatan PNBP yang mencapai 1,8 triliun padahal sebelumnya tidak pernah mencampai 1 triliun rupiah. Harapannya sektor perikanan ini terus berkembang sehingga nelayan akan semakin berjaya di setiap daerah.
Sumber: Siaran Pers