SUKABUMIUPDATE.com - Solar adalah salah satu Bahan Bakar Minyak (BBM) yang paling banyak digunakan di Indonesia, misalnya kendaraan umum.
Namun, keputusan pembatasan BBM Solar ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 205.K/EK.05/DJE/2022 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Volume Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Solar Periode Januari sampai Desember 2023.
Pemerintah berencana untuk memulai penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biodiesel B35 pada 1 Februari 2023 mendatang, seperti dikutip via Suara.com.
Oleh karena itu, seluruh konsumen yang biasa membeli BBM jenis solar akan diarahkan untuk membeli Biodiesel B35.
Baca Juga: Bukan BBM! Mulai 1 Februari 2023, Bahan Bakar Nabati Sawit Resmi Digunakan
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo mengatakan program biodiesel B35 merupakan campuran biodiesel antara bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit dengan BBM diesel.
Adapun, Kementerian ESDM turut menyebut bahwa peningkatan pencampuran biodiesel menjadi B35 telah melalui serangkaian uji, baik yang dilakukan di laboratorium, maupun melalui pelaksanaan uji jalan.
Dari campuran tersebut, kadar minyak sawit dalam bahan bakar adalah 35 persen, sementara 65 persen sisanya merupakan BBM solar.
Baca Juga: Paling Banyak Solar, 1,42 juta Liter BBM Disalahgunakan Selama 2022
Edi pun mengungkapkan pihaknya telah meminta persetujuan insentif pembiayaan program Biodiesel B35 kepada Kementerian Keuangan dan telah disetujui.
Nantinya, program B35 ini wajib dilakukan pada semua kendaraan terutama untuk yang menggunakan solar dengan cetane number 48 atau di bawah 51.
"Kalau yang kita mungkin memang ada relaksasi itu di atas 51 itu masih dimungkinkan tidak mencampur dengan bahan bakar nabati biodiesel. Jadi semua transportasi berat maupun semua kendaraan juga harus menggunakan biodiesel 35 persen per 1 Februari 2023," kata Edi dikutip, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Daftar Harga BBM per 4 Januari 2023, Banyak yang Turun Termasuk Pertamax
Terkait soal harga, Edi menuturkan, harga jual B35 akan sama dengan solar.
"Harga jualnya sama dengan Solar. Kan selisihnya dapat insentif," tuturnya.
Edi juga mengungkapkan, selama ini harga biodiesel lebih murah dibandingkan minyak solar.
"Untuk biodiesel sendiri sebenarnya ada kondisi menarik ya. Seperti tahun kemarin, Juli 2022, walaupun ada insentif, tapi dari Juli sampai Desember 2022 kita tidak ada insentif yang dibayarkan, karena harga biodiesel lebih murah dari pada harga minyak solar, dan kita harapkan kondisi ini bisa berjalan terus seperti itu sehingga nanti walaupun kita siapkan insentifnya tapi tidak dipakai. Jadi bisa dipakai untuk program lain, untuk pengembangan terutama pengembangan sawit kedepannya," tandasnya.
Sumber : Suara.com