SUKABUMIUPDATE.com - Pemilihan umum atau Pemilu rencananya akan digelar pada bulan Februari 2024 mendatang.
Agenda Pemilu 2024 yakni pilpres serta pemilihan anggota DPD, DPR, DPRD provinsi, dan kota/kabupaten di bulan Februari. Kemudian pada bulan November 2024 akan digelar pilkada gubernur dan wali kota/ bupati dengan prediksi pemilih se-Indonesia sekitar 210 juta orang.
Menjelang pilpres 2024, publik mulai melek terhadap politik pasca tokoh pejabat daerah naik ke panggung media. Entah dalam bentuk kampanye digital atau memang dampak positif transformasi teknologi masa kini.
Baca Juga: Pemilu 2024, Disdukcapil Kota Sukabumi Gencarkan Perekaman E-KTP Pemilih Pemula
Mengutip Tempo.co, Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia pada Desember 2022 menyebut bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali menempati posisi teratas elektabilitas bakal calon presiden (capres).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas Ganjar berkorelasi dengan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam survei yang dilakukan pada 1-6 Desember 2022 tersebut, Ganjar disebut memiliki elektabilitas sebesar 35,8 persen dalam simulasi tiga nama bakal capres.
Gubernur Jawa Tengah ini unggul atas dua pesaing terdekatnya, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (28,3 persen) dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (26,7 persen).
Survei tersebut dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan wawancara secara langsung 1.220 sampel terpilih.
Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling atau acak bertingkat. Batas toleransi kesalahan atau margin of error survei ini berada pada angka plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca Juga: Kominfo Blokir 1.321 Hoaks Politik Jelang Pemilu 2024
Berikut 4 fakta hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru:
1. Ganjar Pranowo Unggul dalam semua simulasi
Indikator Politik Indonesia melakukan setidaknya lima simulasi dalam survei tersebut. Mereka melakukan simulasi dengan 34, 19, 10, 7 dan 3 nama calon presiden. Hasilnya, Ganjar Pranowo disebut unggul dalam semua simulasi yang dilakukan.
Meskipun unggul atas Anies dan Prabowo, posisi Ganjar masih belum betul-betul aman. Pasalnya, dalam simulasi 3 nama masih terdapat 9,2 persen masyarakat yang belum menentukan pilihannya.
2. Elektabilitas Ganjar naik sepanjang Desember
Indikator politik juga mencatat tren positif terhadap Ganjar selama periode November - Desember 2022. Hal tersebut terlihat dari peningkatan elektabilitas dari 33,9 persen pada November menjadi 35,8 persen pada Desember.
Tren positif juga dialami oleh Capres Prabowo Subianto. Menurut survei tersebut, Prabowo mengalami kenaikan dari 23,9 persen pada November 2022 menjadi 26,7 persen pada Desember 2022.
Sementara Capres Anies Baswedan mengalami tren negatif dari 32,2 persen menjadi 28,3 persen.
Baca Juga: Ketua KPK: Uang Suap yang Diterima Bupati Bangkalan untuk Survei Elektabilitas
3. Elektabilitas Ganjar di frame approval Joko Widodo (Jokowi)
Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo berkorelasi dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi. Saat publik tidak puas dengan Jokowi, kata dia, elektabilitas Ganjar juga menurun dan demikian juga sebaliknya.
Elektabilitas Ganjar Pranowo dengan kepuasan terhadap kinerja Jokowi disebut memiliki angka korelasi 0,374.
“Jadi elektabilitas Ganjar di frame oleh approval rating Pak Jokowi. Mudah ya menjelaskannya, sama-sama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mungkin Ganjar dianggap sebagai little Jokowi,” kata dia dikutip via Tempo, Jumat (6/1/2023).
Hal tersebut terlihat dari tren dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, pada periode September November 2022, kepuasan publik terhadap Jokowi menurun dari 70,5 persen menjadi 66,2 persen membuat elektabilitas Ganjar turun dari 35,1 persen ke angka 33,9 persen Saat kepuasan publik terhadap Jokowi naik pada Desember 2022 (menjadi 71,3 persen), elektabilitas terhadap Ganjar pun ikut terkatrol.
Elektabilitas Anies Baswedan juga disebut memiliki korelasi positif dengan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi. Angka korelasinya mencapai 0,150. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto dinilai memiliki korelasi negatif dengan angka -0,314.
4. Memiliki ganjalan untuk maju pada pemilihan umum (Pemilu) 2024
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Ganjar Pranowo memiliki satu ganjalan untuk dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai Capres yang akan mereka usung dalam Pilpres 2024.
Salah satu ganjalannya yakni terkait Sukarnoisme. Rocky menilai Megawati merupakan sosok yang lebih mengutamakan karakter ketimbang elektabilitas.
Terlebih hal itu sudah ditekankan oleh Megawati sendiri bahwa elektabilitas tokoh bukan modal yang utama.
SUMBER: TEMPO.CO | NASIONAL