SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video yang memperlihatkan penumpang mobil Pajero marah kepada petugas SPBU viral di media sosial. Belakangan diketahui peristiwa tersebut terjadi di SPBU Bajong, Purbalingga.
Aksi penumpang mobil Pajero berwarna hitam itu terekam CCTV SPBU dan videonya beredar luas di media sosial. Banyak yang mengecam tindakan penumpang kendaraan tersebut.
Dalam rekaman itu penumpang tersebut memukul alat pembaca QR Code atau Electronic Data Capture (EDC) yang dipegang petugas SPBU hingga terjatuh dan hancur berantakan. Petugas SPBU kemudian melihat ke arah orang di dalam mobil tersebut dan menunjuk ke arah CCTV, hingga akhirnya mobil itu pergi.
Baca Juga: Ibuku Selingkuh dengan Suamiku, Kisah Viral Perselingkuhan Terlarang!
Pengawas SPBU setempat, Awaludin menjelaskan peristiwa ini terjadi pada Senin (26/12/2022) pagi. Kronologinya Saat itu pemilik kendaraan berniat mengisi BBM sebanyak Rp 200 ribu kepada petugas SPBU.
Namun sebelum melakukan pengisian petugas terlebih dahulu menanyakan kepada pemilik kendaraan terkait barcode subsidi sesuai aturan. Saat itu pemilik kendaraan mengaku tidak mempunyai barcode tersebut.
"Saat itu petugas sedang menjelaskan program BBM bersubsidi. Tiba-tiba penumpang menampel mesin EDC yang dipegang petugas. Intinya operator menjelaskan pendaftaran melalui barcode supaya daftar lebih cepat.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Kill Bill dari Sza Ceritakan Balas Dendam pada Mantan
Mungkin dia terburu-buru. Petugas SPBU mencoba menjelaskan kalau tidak ada barcode hanya bisa mengisi 10 liter saja," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/12/2022) sore.
Usai melakukan aksinya, tiba-tiba pemilik kendaraan langsung kabur usai petugas SPBU memperingatkan ada kamera CCTV.
"Sesuai aturan, saat ini kan mendaftar melalui barcode pembelian discan terlebih dahulu. Tapi pemilik mobil kabur gitu aja. Petugas SPBU langsung menunjuk ke arah CCTV kalau aksinya terekam," terangnya.
Baca Juga: Ramalan 2023: Roy Kiyoshi Sebut Akan Ada Bencana Gelombang Air Sangat Besar
Terpisah, Kapolres Purbalingga, AKBP Era Jhony Kurniawan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan menurutnya kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. "Sudah di mediasi kedua belah pihak antara pelaku dan pihak SPBU telah dipertemukan di Polsek Bukateja," ungkapnya.
Dari hasil mediasi, pengendara Pajero telah meminta maaf kepada pihak SPBU atas perbuatannya. Selain itu, pelaku bersedia untuk menanggung kerugian atas kerusakan alat EDC."Keduanya sudah saling menerima. Pelaku juga siap untuk bertanggung jawab atas kerusakan alat yang ditimbulkan," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya, mobil Pajero yang dikendarai pelaku milik anggota DPRD Purbalingga berinisial AY. Namun saat kejadian, mobil sedang digunakan oleh sopir dan saudaranya. "Dari hasil lidik oleh anggota kami, mobil milik AY. Akan tetapi, saat kejadian tengah digunakan oleh sopir dan saudaranya yang ingin mengisi bahan bakar," jelasnya.
Baca Juga: Setelah Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka, Inilah 6 Titik Rawan Kemacetan Sukabumi
Sementara itu, kepada wartawan AY mengakui mobil Pajero tersebut adalah miliknya. Namun saat, dirinya tengah berada di luar kota. "Betul mobil saya, tapi bukan saya yang memakai, saya sedang ada di luar kota. Adik saya dan sopir yang memakainya, saya jarang pakai mobil itu," katanya.
Berdasarkan informasi yang ia terima, perbuatan tersebut dipicu oleh sikap tidak ramah yang dilakukan oleh petugas SPBU dalam memberikan pelayanan. "Info yang saya terima, mau membeli solar ditanya barcode. Namun karena tidak punya jadi ditolak. Saat minta diisi dexlite juga ditolak, jadi refleks menepis EDC hingga jatuh," akunya.
Menurutnya pelayanan yang dilakukan oleh petugas SPBU harus lebih ramah kepada masyarakat. Jika menemukan kondisi yang serupa, petugas mengusahakan memberi solusi terbaik.
Sumber: Suara/Kontributor: Anang Firmansyah