Drh Slamet: Food Estate Terindikasi Gagal dan Lemahkan Ketahanan Pangan Nasional

Rabu 14 Desember 2022, 16:47 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet. | Foto: Istimewa

Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet mempertanyakan keputusan pemerintah yang tetap melanjutkan program food estate di tengah banyaknya kritik terkait keberhasilan program tersebut.

Menurutnya, dari beberapa hasil kunjungan spesifik Komisi IV DPR RI di sejumlah lokus kegiatan food estate menunjukkan besarnya indikasi kegagalan program ini. Selain itu beberapa rilis dari media serta NGO terkemuka menunjukkan kegagalan program food estate di Kalimantan dan beberapa tempat lainnya.

"Kami sudah meminta sejak tahun lalu agar proyek food estate ditinjau kembali oleh pemerintah sebab di lapangan banyak sekali permasalahan yang ditemukan," kata Slamet di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga: Serap Beras Petani Rendah, Drh Slamet Tolak Indonesia Impor 600 Ribu Ton Beras

Politisi asal Dapil Sukabumi Raya ini menjelaskan temuan kelangkaan beras saat ini turut membuktikan bahwa program food estate beras memang terindikasi gagal.

"Ada problem soal beras. Ini artinya food estate tidak berhasil menambah produksi beras. Gagal menyuplai beras saat kondisi kelangkaan terjadi sehingga mendorong pemerintah melakukan importasi beras tahun ini," tambahnya.

Rencana impor beras ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Perum Bulog beberapa waktu lalu. Bulog berencana melalukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras pemerintah (CBP) yang kian menipis.

Selain gagal menyumbang pasokan beras saat kondisi kritis, food estate beras juga berpotensi mempercepat beras-isasi pada wilayah-wilayah yang masyarakatnya tidak mengonsumsi beras sebagai pangan utama seperti di Papua.

"Saya mengutip dari temuan Kompas bahwa beberapa desa di Papua telah mengonsumsi beras 100 persen untuk kebutuhan pangan mereka padahal makanan utamanya adalah sagu."

"Peralihan pola makan dari sagu menjadi beras ini justru akan mengancam ketahanan pangan warga lokal. Dengan beras yang belum bisa diproduksi secara mandiri di Papua maka ancaman akan ketahanan pangan di sana akan semakin tinggi," ungkap Slamet.

Baca Juga: Drh Slamet Kecewa Bapanas Tak Punya Paradigma Hadapi Ancaman Krisis Pangan Nasional

Sebelumnya Harian Kompas merilis hasil riset yang menunjukkan beberapa desa di Merauke sudah mengonsumsi beras 100 persen sedangkan bahan makanan pokok utama mereka sagu sudah mulai ditinggalkan berganti dengan beras dan mie instan.

Slamet menilai fenomena tersebut adalah akibat kegagalan proyek Merauke Integrated Food and Energy (MIFEE). Namun pemerintah bersikukuh melanjutkan program ini melalui Perpres 108 tahun 2022 yang tetap menjadikan Merauke sebagai salah satu lokasi food estate untuk beras.

"Food Estate ini akan semakin mengakselerasi perubahan pola makan masyarakat Papua," kata dia.

Sumber: Siaran Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)