Kronologi Bupati Meranti Ngamuk Gegara DBH Migas, Ancam Angkat Senjata

Senin 12 Desember 2022, 09:00 WIB
Bupati Meranti M Adil Ngamuk Gegara DBH Migas | Foto: Tangkapan Layar Twitter oaseminang

Bupati Meranti M Adil Ngamuk Gegara DBH Migas | Foto: Tangkapan Layar Twitter oaseminang

SUKABUMIUPDATE.com - Video yang memperlihatkan kekesalan Bupati Meranti Muhammad Adil saat ini tengah viral di media sosial. 

Dari video tersebut terlihat jika Bupati Meranti mengungkapkan kekecewaannya terkait pengalokasian Dana Bagi Hasil (DBH) migas yang dia nilai tidak adil dan tidak transparan.

Saking kesalnya, M Adil sampai menyebut-nyebut akan angkat kaki dari Indonesia dan meminta agar Kepulauan Meranti diberikan saja ke negeri seberang (Malaysia).

Baca Juga: Patahan Cugenang Penyebab Gempa Bumi Cianjur, 3 Hal Penting Soal Sesar Aktif

Melansir dari Suara.com, pada awalnya dalam video tersebut Bupati Meranti, M Adil diketahui hadir dalam Rakornas bertema Perspektif Daerah Penghasil berdasarkan UU nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Rapat itu dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan, yaitu La Ode Ahmad Pidana Bolombo.

Dalam Rakornas tersebut, Bupati Meranti, M Adil menyinggung soal dana bagi hasil DBH Migas senilai Rp 10 triliun yang diambil oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres Terungkap, Begini Kisahnya

Padahal, kata M Adil, wilayahnya merupakan daerah miskin yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Apalagi, daerahnya sudah menyumbangkan migas dengan jumlah yang cukup besar.

"Kami juga masih bisa makan, daripada uang kami dihisap pusat. Karena kami daerah miskin, kalau kami daerah kaya kami biarkan saja. Mau diambil Rp 10 triliun juga. Kami daerah miskin, daerah ekstrim. Ada minyak, bapak ibu ambil uangnya entah dibawah kemana, pemerataan-pemerataan kemana?,” ujar M Adil sembari bertanya.

M Adil juga menambahkan jika seharusnya daerahnyalah yang dijadikan prioritas karena menyumbang migas yang tergolong besar.

"Seharusnya kami yang jadi prioritas. Karena pak Jokowi 2024 wajib 0 persen (angka kemiskinan). Bagaimana kami mau membangun rumahnya, bagaimana kami mau mengangkat kemiskinan petaninya, nelayannya, buruhnya?," ucap dia.

Kemudian, Bupati Meranti itu juga mengungkapkan jika masyarakat Meranti tidak dapat pergi ke Malaysia akibat pandemi yang membuat banyak pengangguran di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Larang Wanita Pakai Lipstik Merah di Korea Utara, Ini Alasannya!

“Bapak mau tau? Akibat pandemi Covid, warga meranti nggak bisa pergi ke Malaysia. 41.000 penganggurannya,” Ungkap M Adil

Karena itu, ia mengancam jika pemerintah pusat tidak mau urus daerah, maka lebih baik memberikan Kepulauan Meranti ke negeri tetangga, Malaysia.

"Jika bapak (Presiden Jokowi) tidak mau urus, kasihkan kami ke negeri sebelah (Malaysia)," katanya.

Tak hanya itu, M Adil bahkan mengungkapkan ancaman lain, jika persoalan bagi hasil migas masih tidak terselesaikan.

"Apa perlu Meranti angkat senjata," tegas dia.

Tak hanya itu, M Adil juga sampai menyebut akan melakukan gugatan hukum terhadap pembagian dana bagi hasil migas ini.

"Jika tidak bisa juga, kita ketemu di mahkamah. Izin pak, saya enek menghadap bapak ini, saya lebih baik keluar," imbuhnya.

Menanggapi keluh kesah Bupati M Adil itu, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan terkait asumsi DBH tersebut, Tim Teknis DBH akan menelitinya kembali.

Sementara itu, dilansir dari Antara, Luky menyebut pembagian DBH migas tidak hanya diberikan kepada daerah penghasil saja, tapi juga untuk daerah-daerah perbatasan dan daerah pemerataan.

"Pada prinsipnya asumsi minyak di Meranti memang 100 dolar AS per barel, dengan rincian 85 persen ke pusat dan 15 persen kembali ke daerah," ujar Luky.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa