SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) telah membongkar kuasa dan pengaruh yang dimiliki oleh seorang Ferdy Sambo.
Melansir dari Suara.com, meski masih di bawah Kapolri, Sambo dinilai memiliki pengaruh yang berlebih.
Adapun kedua orang tua Richard Eliezer (Bharada E) turut memberikan pernyataan bahwa Sambo punya pengaruh yang tak wajar.
Baca Juga: Panas! Perang Tudingan Sambo vs Kabareskrim, Imbas Nyanyian Ismail Bolong Soal Dugaan Suap Tambang
Orang tua Richard yakni Junus dan Ine blak-blakan menjelaskan hal tersebut saat menjadi tamu di acara Rosi yang disiarkan via kanal Youtube Kompas TV dan dibawakan oleh penyiar tersohor, Rosiana Silalahi.
Rosiana atau yang akrab dipanggil dengan Rosi dibuat penasaran mengapa bisa seorang Sambo yang berpangkat di bawah Kapolri bisa berhasil memberikan doktrin terkait dengan skenario palsu tembak-menembak antara Bharada E dengan mendiang Brigadir J.
"Kalau dia (Kapolri) takut dan terdoktrin oleh Sambo, kenapa gak dia (Sambo) yang takut dengan bintangnya lebih banyak, dengan Kapolri?," tanya Rosi penuh rasa penasaran.
Baca Juga: Ngaku Fans, Wanita yang Terobos Ruang Sidang dan Dekati Ferdy Sambo Minta Maaf
Ine selaku ibunda Bharada E mengungkap bahwa pengaruh yang dimiliki oleh Sambo begitu besar. Sambo telah berkiprah sekian lama di Polri sehingga menjalin kedekatan dengan sang Kapolri. Ine juga menilai doktrin Sambo terlalu kuat sehingga bisa menggaet kepercayaan Kapolri.
"Saat itu memang mbak, karena pengaruh dari Sambo begitu kuat sama dia. Karena dia sudah tujuh bulan di sana, dan selama ini mungkin karena kebersamaan mereka itu. Terus ya kita juga berpikir bahwa doktrinnya itu begitu kuat," jawab Ine.
Ine juga mengungkap kekuatan doktrin Sambo bisa membuat putranya tak mau berkata jujur kepada orang tuanya. Adapun Richard sempat bersikukuh bahwa fakta yang terjadi adalah tembak-menembak, sebagaimana yang sudah direncanakan oleh Sambo melalui skenarionya.
Baca Juga: Padahal di Sukabumi, Beredar Video Hoaks Angin Puting Beliung Usai Gempa Cianjur
"Sampai (Richard) di depan orang tuanya, yang melahirkan dia, dia gak bisa terbuka. Keras sekali (doktrin Sambo). Kalau dia sudah didoktrin begitu memang keras. Tapi saya dari dia kecil tahu kalau anak ini prinsipnya apa yang dia bilang dan dia pegang itu gak bisa berubah, susah berubah," keluh Ine kepada Rosi.
Ine lebih lanjut juga mengaku bahwa kesetiaan Richard membuatnya mempertahankan perintah Sambo untuk memuluskan skenarionya itu.
Ibunda Bharada E tersebut bahkan menyayangkan melalui kesetiaan buta tersebut, Richard berbohong di depan orang tua hingga Tuhan.
"Mungkin terlalu setia kepada apa yang diperintah, di depan kita, di depan Tuhan aja berkeras berbohong. Sudah dibawa ke pendeta, sudah didoakan secara pribadi. Dia masih keras dengan pernyataannya, gak berubah," singgung Ine.
Sumber: Suara.com/Armand Ilham