SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pelajar laki-laki berseragam Pramuka viral di media sosial.
Hal tersebut lantaran para pelajar laki-laki itu tengah merundung seorang nenek tua bahkan salah satu diantara pelajar tersebut dengan tega menendang sang nenek.
Video tersebut sukses menyita perhatian dan mendapatkan berbagai macam kecaman dari netizen.
Melansir dari Suara.com, diketahui, lokasi peristiwa nenek ditendang sekelompok pelajar itu ada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
"Sebanyak enam orang yang masih berstatus pelajar sudah kita amankan," kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni dalam keterangan tertulis sebagaimana dilansir Antara, Minggu, 20 November 2022.
Menurut dia, di kasus penganiayaan tersebut, keenam pelajar masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Tapanuli Selatan.
"Mereka masih diperiksa," ucapnya.
Aksi penganiayaan yang dilakukan keenam remaja tersebut, sebelumnya sempat viral di media sosial (medsos).
Dalam video tersebut menunjukkan seorang perempuan tua sedang berdiri di tepi jalanan didatangi sekelompok remaja yang mengendarai sepeda motor.
Para remaja tersebut lalu menendang perempuan tua itu hingga tersungkur. Tak hanya itu saja, mereka juga memukul perempuan tersebut dengan menggunakan kayu.
Motif Iseng
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari channel YouTube tvOneNews, Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni menyebut motif dari aksi penganiayaan sekelompok pelajar itu adalah karena iseng.
Ia menuturkan, mulanya, seorang pelajar yang ada di video dan berdiri dekat korban nenek-nenek berniat memberikan sebatang rokok.
Di mana, korban sudah empat bulan terakhir berada di sekitar lokasi yakni di Desa Angkola, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Dan (korban) biasa diberikan rokok," kata Imam.
Nahas, saat salah seorang pelajar hendak memberikan sebatang rokok, mendadak ada satu temannya yang lain yang ada di dalam video tiba-tiba berlari dan menendang korban nenek-nenek itu hingga terjungkal.
Diketahui juga, keenam pelajar itu diketahui adalah siswa SMK di daerah itu.
Identitas Korban
Masih dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Kapolres Imam juga mengungkapkan, dari hasil identifikasi pemindai retina mata dan sidik jari, polisi berhasil mengungkap sosok korban penganiayaan oleh pelajar itu.
"Korban atas nama Leni Saragih yang berdomisili atau tinggal sesuai identitas yang ada di KTP di daerah Simalungun atau Siantar dan kami mencoba menghubungi dari pihak keluarga korban... Dan alhamdulillah sudah terhubung dengan pihak keluarga dan dinyatakan betul adalah keluarganya yang sudah tiga tahun meninggalkan rumah," ungkap Kapolres.
Ia juga mengungkapkan, dari keterangan keluarga, korban memang sedang menjalani perawatan jalan terkait dengan gangguan kejiwaan di Siantar.
Atas dasar itu, kata Imam, kepolisian sudah berkoordinasi dan berencana mengantar korban ke Medan untuk menjalani pemeriksaan medis dan selanjutnya akan diantarkan ke pihak keluarga di Siantar.
#SHOWRELAREBERITA
Sumber: Suara.com