SUKABUMIUPDATE.com - Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH, pemuda penjual es di Madiun ini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus hacker Bjorka, namun dia tidak ditahan. MAH menjadi tersangka karena menyediakan kanal Telegram Bjorkanism untuk sosok peretas yang belakangan ini telah berhasil mengacak-acak data pejabat di Indonesia.
Pemuda Madiun tersebut juga mengaku bersalah dan meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan olehnya.
Sebelumnya, ia juga mengaku motifnya membantu Bjorka karena ingin mendapatkan uang dan terkenal dengan mendapatkan banyak pengikut.
Namun, bagaimana cara pemuda penjual es di Madiun tersebut mampu berkomunikasi dengan sosok Bjorka yang asli? Simak informasi yang telah dirangkum dari pemberitaan Suara.com berikut.
Dalam pengakuannya, MAH sempat berinteraksi dengan Bjorka saat jual beli kanal Telegram. Saat itu ia menjual kanal ke Bjorka dengan 60 ribuan pelanggan, setelah dipegang Bjorka menjadi 200 ribuan.
"Cuma cari followers aja. Terakhir saya jual ke Bjorka 60 ribuan (pelanggan), setelah dipegang Bjorka itu ada 200 ribuan," bebernya.
MAH bisa meraup sampai $100 atau setara Rp1,5 juta. Sebenarnya hanya itulah yang diincar MAH sejak awal, yang rupanya akan ia gunakan untuk membayar utang.
MAH pun mampu meniru Bjorka asli karena ia mengaku punya metode khusus untuk berkomunikasi dengan Bjorka.
Metode komunikasi itu lewat kanal pribadi yang dibuat sendiri oleh Bjorka asli di Telegram. Di sana pula MAH mendapat bocoran dari Bjorka, yang kemudian diteruskan ke kanal @Bjorkanism buatannya.Pakai translator atau penerjemah dari ponsel.
MAH mengatakan bahwa dirinya berkomunikasi dengan Bjorka menggunakan bahasa Inggris. Namun, ia juga mengaku bahwa ia tidak fasih berbahasa Inggris.
Ia lantas memanfaatkan translator atau aplikasi alih bahasa yang ada di ponselnya.
Komunikasi pakai ponsel yang sudah dibeli Rp5 juta
Untuk membantu Bjorka, MAH tidak memakai komputer atau laptop. Ia cukup memakai ponsel pintar Redmi Note 10 Pro.
Pengakuan MAH ini ternyata membuat publik curiga. Pasalnya tiga hari sebelum MAH ditangkap, ponselnya yang sempat beberapa kali bermasalah itu dibeli oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi.
Tak main-main, orang itu menawarkan Rp5 juta untuk menebus Xiaomi Redmi Note 10 Pro bekas milik MAH, padahal harga barang barunya di kisaran Rp 3 juta.
"Katanya sih untuk barang bukti. HP adik saya diminta orang yang mengaku polisi. Dia juga sae (baik), kasih Rp5 juta untuk HP itu," kata Noviyani, kakak MAH.
Transaksi jual beli HP itu juga diketahui oleh Prihatin sang ibu, maupun Zeda Dewi Hersanto selaku bos di tempat kerjanya. Namun tidak ada satupun yang mengetahui di mana MAH bertemu dengan sosok yang mengaku polisi tersebut.
Kendati sudah pernah berkomunikasi dengan Bjorka asli, MAH tidak mengetahui keberadaan Bjorka. Ia menduga jika Bjorka yang asli berada di luar negeri.
Melansir antara dari suara.com, Dalam percakapan di channel privasi, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata emang Bjorka itu,” ungkap MAH, Sabtu (17/9/2022).
MAH juga mengatakan bahwa awalnya ia penasaran terhadap hacker Bjorka. “Saya penasaran sama dia. Ngefan Juga, tapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya seneng, tapi menyesal juga,” ungkapnya.
Tersangka MAH berperan sebagai admin, yang mengunggah sebanyak tiga kali di channel telegram Bjorkanizem, yakni: Pertama, 8 September 2022 “stop being idiot”. Kedua, 9 Sepetember 2022 “The next laek will come from the president of Indonesia”. Ketiga, 10 September 2022 “To support peaple who are strugling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil: I will publish my pertaminan database too”.
Atas perbuatannya itu, MAH ditetapkan menjadi tersangka. Ia pun mengaku salah, karena telah memberikan sarana ke Bjorka. “Saya memang salah. Kesalahan saya adalah ngasih sarana ke Bjorka untuk nge-post.” Ungkap MAH.
Meski begitu, ia bersyukur bahwa dirinya tidak ditahan, dan hanya diwajibkan lapor seminggu dua kali ke Polres Madiun.
SUMBER: SUARA.COM