SUKABUMIUPDATE.com - Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bicara soal kepemimpinan dalam acara kuliah umum di Rakernas Partai NasDem, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Dia pun memberi penilaian soal Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Dari yang saya lihat dan apa yang saya dengar, Indonesia di bawah pimpinan Pak Jokowi sedang berjalan atas landasan yang sewajarnya," kata Mahathir di lokasi Rakernas NasDem, JCC Senayan, Jumat, 17 Juni 2022.
Dalam pemaparannya, Mahathir berbagi pengalaman saat memimpin negeri jiran Malaysia. Dia bercerita, ia kerap membuat keputusan-keputusan yang kurang populis selama menjadi perdana menteri. Menurutnya, memimpin itu laiknya seorang dokter, mesti melakukan diagnosa untuk mengetahui akar masalah, lalu mencari solusi.
"Setelah diagnosa, kita paham penyakitnya, kita perlu cari obatnya. Ada kalanya penyakit sudah terlalu lama dan menular dan perlu dipotong untuk menyelamatkan bagian badan lain. Keputusan melakukan amputasi perlu dibuat walaupun amat sukar, pedih, dan menyedihkan. Begitulah kedudukan pemimpin nasional.”
Baginya, pemimpin yang tidak punya keberanian, yang hanya mencari aman, hanya akan menyengsarakan rakyat. "Tanpa sadar negara sedang rusak dan akhirnya akan binasa. Ketika itu rakyatlah yang bayar mahal,” ujar Mahathir.
Seorang pemimpin, ujar Mahathir Mohamad, juga mesti merangkul mayoritas rakyat, tanpa meminggirkan kelompok minoritas. "Kalau tidak, pemimpin itu akan hilang sebagai pemimpin nasional dan jadi penyokong elitis. Karena itu kepemimpinan nasional perlu keberanian buat keputusan dan tindakan walaupun pahit sekalipun, jika dilakukan untuk kepentingan majority rakyat dan negara," tuturnya.
SUMBER: TEMPO.CO