SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet meminta Kementerian Pertanian lebih serius mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan di Indonesia.
Sebab di lapangan, Slamet menyebut saat ini kondisi ketahanan pangan nasional menghadapi ancaman serius. Dia meminta Kementerian Pertanian fokus pada penguatan ketahanan pangan nasional pada pelaksanaan anggaran 2023.
Legislator asal Sukabumi ini juga meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan petani, tidak hanya menggenjot peningkatan produksi, namun melupakan peran mereka.
"Program pemerintah pada 2023 jangan hanya berorientasi pada peningkatan produktivitas, tapi kesejahteraan petani juga harus menjadi prioritas utama dan tak kalah penting," ujarnya, Sabtu (4/6/2022).
"Petani kita mintanya tidak muluk-muluk. Mereka hanya minta saat panen hasil panen mereka ada yang beli dengan harga di atas Harga Pokok Produksi (HPP). Kalau hal ini terjamin, insyaAllah produksi akan meningkat dengan sendirinya," kata Slamet.
Lebih lanjut, politisi senior PKS ini memprediksi kenaikan harga gandum akan mencapai level tertinggi dan akan mengancam kondisi pangan dalam negeri yang masih sangat tergantung pada komoditas ini.
Data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), sayuran yang paling banyak diimpor oleh Indonesia yakni bawang putih, bawang bombay, wortel, brokoli, dan paprika.
Selain sayuran, penyediaan kebutuhan daging menjelang Hari Raya Idul Adha sepertinya pemerintah tidak memiliki opsi lain yaitu melakukan impor. Kondisi ini menunjukkan betapa lemahnya kondisi ketahanan pangan nasional.
SUMBER: SIARAN PERS