SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Luar Negeri RI memanggil dubes Inggris yaitu Owen Jenkins pada Senin, 23 Mei 2022, buntut pengibaran bendera LGBT+ di Kantor Kedutaan Besar Inggris.
Pemanggilan itu dalam rangka permintaan klarifikasi atas pengibaran bendera pelangi yang menjadi simbol kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kedubes Inggris, Jakarta Pusat pada Sabtu pekan lalu.
"Kemenlu menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan atas pengibaran bendera LGBT+ di Kedutaan Inggris minggu lalu," tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam siaran pers yang dikirimkan kepada Tempo, Selasa, 24 Mei 2022.
Dalam keterangannya, Kemenlu menyampaikan tindakan pengibaran bendera LGBT+ sangat tidak sensitif.
Kemenlu juga meminta Kedutaan Besar Inggris dan juga semua perwakilan negara sahabat di Indonesia untuk selalu menghargai nilai-nilai agama, sosial, norma budaya dan keyakinan masyarakat Indonesia.
"Menanggapi hal ini, Duta Besar Inggris mencatat kekecewaan dan protes Pemerintah Indonesia dan akan menyampaikan kepada Pemerintah Inggris di London," bunyi siaran pers tersebut.
Sebelumnya, dalam unggahan di akun instagram resminya, @ukinindonesia, Kedubes Inggris mengungkapkan alasan pemasangan bendera yang viral itu. Inggris berpendapat bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental.
"Cinta itu berharga. Setiap orang, di mana pun, harus bebas untuk mencintai orang yang mereka cintai dan mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau diskriminasi. Mereka seharusnya tidak harus menderita rasa malu atau bersalah hanya karena menjadi diri mereka sendiri," tulis Kedubes Inggris di akun Instagram yang dilansir pada Sabtu, 21 Mei 2022.
Kedubes Inggris juga menyatakan dukungannya kepada kaum LGBT+.
"Inggris akan memperjuangkan hak-hak LGBT+ dan mendukung mereka yang membela. Kami ingin hidup di dunia yang bebas dari segala jenis diskriminasi," tulis Kedubes Inggris.
Alasan pengibaran bendera LGBT+ juga diungkapkan bahwa bertepatan dengan Hari Internasional Melawan Homophobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT). "Kami mengibarkan bendera LGBT+ dan mengadakan acara, karena kami semua adalah bagian dari satu keluarga manusia," tulis Kedutaan Besar Inggris.
SOURCE: TEMPO.CO | M JULNIS FIRMANSYAH