SUKABUMIUPDATE.com - Ide kreatif bisa datang dari mana saja, seperti yang dilakukan Muhamad Riad Haryadi, seorang guru seni budaya di Kabupaten Sukabumi. Dia menciptakan Jimar Pad, alat musik dengan bunyi angklung dan gamelan yang dirakit dari komponen keyboard bekas.
Agar dapat menghasilkan bunyi dan nada yang pas, alat tersebut disambungkan dengan perangkat seperti komputer ataupun handphone yang sudah memiliki aplikasi angklung dan gamelan digital.
Ide membuat alat ini muncul ketika guru seni dan budaya SMA PGRI Bantargadung itu melihat seseorang yang memainkan game menggunakan konsol. Ditambah, pria berusia 33 tahun itu yang memang punya keahlian soal elektronik.
“Ide ini datang ketika ada orang yang main game pake konsol, jadi saya ngulik berbekal keahlian elektro, saya buat dari triplek, komponen keyboard bekas dan kabel bekas,” ujar warga Kampung Kaum Kaler RT 04 /01, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (28/1/2022).
Tak hanya Jimar pad, Riad juga berinovasi membuat sakai atau saron kayu. Kayu yang digunakan pun adalah kayu bahbir atau kayu bekas potongan.
Ide membuat Sakai (Saron Kai) ini terbesit karena melihat kurangnya fasilitas alat musik yang ada di di sekolah. “Daripada peserta didik tidak bisa memainkan alat musik, maka saya buat saja dari kayu bahbir buat simulasi,” ujar Riad.
Pembuatan saron kayu dibuat dengan mencocokan suara yang keluar dari kayu saat dipukul. Suara itu lantas disesuaikan dengan nada dasar yang digunakan dalam instrumen alat musik tradisional seperti da, mi, na, ti, la.
Semua usahanya itu dia lakukan karena ia sendiri karena hobi dan cinta akan kebudayaan daerah khususnya kebudayaan Sunda. Mengingat Riad, yang juga seorang pimpinan sanggar Mustika Cahya Linuhung. “Saya melakukan semua ini karena hobi, dan cinta akan kesenian dan kebudayaan daerah Sunda,” pungkas Riad.
Reporter: CRP 2